IHSG Awal Pekan Berpotensi Menguat, Berikut Saham Pilihan Analis

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).
23/5/2022, 07.21 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (23/5) diperkirakan menguat setelah ditutup menguat menguat 1,39% di level 6.918.144 pada akhir perdagangan pada Jumat (20/5) 20 Mei. Indeks diperkirakan bergerak di level 6.854-6.978.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG hingga saat ini masih cenderung bergerak menguat terbatas. Sedangkan, peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar dikarenakan rentang konsolidasi kembali digeser ke arah yang lebih baik.

Kenaikan indeks juga ditunjang oleh aliran deras modal masuk ke dalam pasar modal Indonesia. "Ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (23/5).

William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG akan menghadapi resisten kuat di level 7.032 dengan peluang pelemahan apabila tetap ditutup di bawah level tersebut. Titik resistance hari ini diperkirakan ada di posisi 6.978, 7.032 and 7.105, sedangkan support ada di posisi 6.800, 6.515 dan 6.400.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik keseimbangan baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian di level 7.300 pada saham PT Astra International Tbk (ASII). Selain itu, ia juga merekomendasikan hold atau take profit sebagian di level sebagian di 8.950 pada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Kemudian, ia menyarankan untuk hold atau buy on weakness di rentang harga 5.900-6.000 pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Aksi hold atau buy on weakness juga disarankan pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang harga 4.620-4.730.

MDKA tertahan oleh resisten Fibonacci Retracement 61,8% dari wave a, namun masih memiliki peluang melanjutkan momentum bullish jika harga tetap di atas level 4.470. Terakhir, ia merekomendasikan untuk speculative buy pada saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TOWR) di rentang harga 900-930.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi