Perusahaan fintech Investree Singapore Pte Ltd (Investree) resmi menjadi salah satu pemegang saham emiten bank digital, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Direktur Investree, Adrian Asharyanto, perusahaan telah membeli sebanyak 10,9% saham Bank Amar dari Tolaram Group.
Transaksi pembelian saham itu dilakukan pada 7 Juni 2022 dengan harga pelaksanaan Rp 280 per saham. Alhasil, Investree merogoh dana senilai Rp 422,02 miilar.
"Tujuan dari transaksi untuk tujuan investasi dengan status kepemilikan saham langsung," kata Adrian, dalam keterangan resminya, Kamis (9/6).
Pembelian saham oleh Investree ini lebih kecil dari rencana semula yakni sebesar 18,4% saham Bank Amar yang dimiliki Tolaram Group Inc sebagai pengendali. Rencana masuknya Investree sebagai investor baru di bank bersandi AMAR ini sebelumnya telah disepakati dalam penandatanganan perjanjian transaksi pembelian saham kedua pihak.
Investree Singapore merupakan induk grup usaha platform teknologi finansial (fintech) pinjaman di Asia Tenggara untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Investree Group juga beroperasi di Indonesia, yakni di bawah PT Investree Radhika Jaya (Investree). Kepemilikan saham Tolaram Group akan terdilusi menjadi 55% dari sebelumnya menguasai sebanyak 60,38% saham.
Bank Amar juga berencana melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,59 miliar saham baru atau 20,6% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan menetapkan nilai nominal rights isssue Rp 100 per saham. Di mana setiap pemilik 100 saham lama perseroan akan memperoleh 26 HMETD. Melalui rights issue ini, perseroan menargetkan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 1 triliun. Sementara itu, Tolaram Group Inc. (Tolaram) sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali memiliki 7,6 miliar saham, dan memiliki hak untuk memperoleh 1,97 miliar saham baru.
Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dalam right issue Bank Amar Indonesia pada 17 Mei 2022, Tolaram akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai porsi kepemilikan saham Tolaram dalam perseroan.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam rights issue, tidak seluruhnya diambil bagian pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham HMETD lain yang memesan lebih dari haknya seperti tercantum dalam sertifikat bukti.
"Dan apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham, Tolaram akan membeli seluruh sisa saham tersebut maksimal 2,18 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 280 per lembar senilai maksimal Rp 612,76 miliar," lanjut prospektus tersebut.
Rencananya, perolehan dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja Perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.