Grup Astra Perbesar Kepemilikan Saham di RS Hermina

Dokumentasi Astra
Menara Astra
Penulis: Syahrizal Sidik
13/6/2022, 15.02 WIB

 

PT Astra Intenational Tbk (ASII) memperbesar porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan pengelola rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Hal ini diketahui berdasarkan publikasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 9 Juni 2022 mengenai pemegang saham di atas 5%. Grup Astra, kini menguasai sebanyak 747,42 juta saham atau setara 5,01%.

Adapun, susunan pemegang saham perusahaan pengelola RS Hermina ini efektif sampai dengan 31 Mei 2022 belum mencantumkan Grup Astra.

Masuknya Grup Astra sebagai pemegang saham emiten bersandi HEAL ini diperkuat dengan diangkatnya salah satu direktur Astra International, Gidion Hasan sebagai Komisaris di Medikaloka Hermina pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan pada Rabu, 25 Mei 2022 lalu di Hermina Tower.

Hal ini kian memperkuat cengkeraman Grup Astra di bisnis kesehatan setelah sebelumnya perusahaan membeli 30 juta saham HEAL dengan harga pelaksanaan Rp 1.500 per saham. Sehingga, Astra merogoh dana senilai Rp 45 miliar dalam private placement Medikaloka Hermina.

"Saham baru dicatatkan dalam papan bursa pada Kamis, 7 April 2022," demikian pengumuman tertulis Medikaloka Hermina yang terbit Jumat (8/4).

Dana hasil penerbitan saham baru akan digunakan Hermina untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal perusahaan.

Setelah aksi korporasi ini dilakukan, total saham yang tercatat meningkat dari semula 14,89 miliar saham menjadi 14,92 miliar saham.

Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, HEAL tercatat membukukan pendapatan senilai Rp 1,19 triliun dengan laba bersih Rp 111,25 miliar. Adapun, laba operasional perusahaan di tiga bulan pertama ini senilai Rp 167,84 miliar.

Adapun, total aset perusahaan mencapai Rp 7,43 triliun sampai dengan 31 Maret 2022. Nilai ini terdiri dari liabilitas Rp 3,08 triliun dan ekuitas senilai Rp 3,22 triliun.

Pada perdagangan Senin ini, harga saham HEAL bergerak naik 0,74% ke level Rp 1.370 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 20,44 triilun.