XL Axiata Akan Rights Issue 2,75 Miliar Saham Usai Akuisisi Link Net

Cindy Mutia Annur/Katadata
Jajaran pimpinan XL Axiata usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
Penulis: Syahrizal Sidik
4/7/2022, 14.23 WIB

Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) bersiap melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan manajemen, XL Axiata berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas III.

Guna memuluskan rencana aksi korporasi ini, perusahaan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) padda 10 Agustus 2022 mendatang.

Manajemen XL Axiata menyampaikan, rights issue ini dapat memperkuat struktur permodalan perseroan guna mengembangkan kegiatan usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Kemudian, pengembangan usaha di jaringan telekomunikasi dan/atau multimedia yang merupakan bagian dari kegiatan usaha utama perseroan serta peruntukan lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

"Sehingga akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan perseroan," ungkap manajemen XL Axiata, Senin (4/7), dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Apabila tidak ada atau hanya sebagian dari pemegang saham yang melaksanakan HMETD yang mereka miliki, maka seluruh sisa saham baru yang tidak diambil bagian atau dibeli tersebut akan dibeli oleh pembeli siaga, yang akan ditunjuk kemudian. Jika pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak banyaknya 20,49%

Perseroan berencana menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk membayar utang.

Seperti diketahui, sebelumnya operator telekomunikasi bersandi EXCL ini telah merampungkan pembelian 66,03% saham PT Link Net Tbk (LINK) dari Grup Lippo senilai Rp 8,72 triliun.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, seiring dengan meningkatnya permintaan layanan digital, XL Axiata bersiap untuk mewujudkan visi menjadi operator konvergensi terkemuka di Indonesia.

"Sinergi yang akan dibuka melalui kolaborasi dengan Link Net ini menghadirkan proposisi yang menarik mengingat hal ini menjadi kesempatan untuk menggabungkan kekuatan konektivitas seluler, layanan broadband berbasis kabel, dan konten," kata Dian.

Dari sisi kinerja keuangan perusahaan, sampai dengan kuartal pertama, EXCL membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8% menjadi Rp 6,75 triliun pada kuartal pertama tahun ini. XL tercatat membukukan pendapatan dari layanan data sebesar Rp 5,91 triliun, naik 10% secara tahunan. 

Dari pendapatan tersebut, kontribusi terbesar masih ditopang oleh pendapatan data yakni sebesar 96% terhadap pendapatan EXCL. Selama periode 3 bulan pertama di 2022, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga 34% secara tahunan dari 1.391 Petabyte menjadi 1.857 Petabyte. Sementara itu, EBITDA kuartal pertama 2022 meningkat sebesar 2% secara tahunan menjadi Rp 3,17 triliun dengan margin 47%.

Sementara itu, ARPU blended perseroan meningkat menjadi Rp 36 ribu dari Rp 35 ribu di periode yang sama tahun sebelumnya, dengan jumlah pelanggan meningkat menjadi sebanyak 57 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 3% YoY menjadi 93% Torehan itu turut berimbas pada perolehan bottom line perseroan. EXCL tercatat membukukan laba bersih senilai Rp 139 miliar.