Investree Rogoh Rp 712 Miliar Kuasai 18,4% Saham Bank Amar

amarbank.id/instagram
Bank Amar
Penulis: Syahrizal Sidik
26/8/2022, 11.44 WIB

 

Perusahaan fintech Investree Singapore Pte Ltd (Investree) resmi menguasai sebanyak 18,4% saham di emiten bank digital, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).

Dalam pengumumannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Investree kembali menambah pembelian saham sebanyak 1,035 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 280 per saham pada 24 Agustus 2022 atau setara Rp 290 miliar.

Transaksi tersebut dilakukan untuk tujuan investasi dengan status kepemilikan saham langsung.

Sebelumnya, pada 7 Juni lalu, Investree juga merogoh kocek sebesar Rp 422,02 miliar untuk membeli sebanyak 10,9% saham dari Tolaram Group.

"Dengan demikian kepemilikan saham Investree setelah transaksi menjadi sebanyak 2.542.948.448 saham, mewakili 18,4% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar," kata Direktur Investree, Adrian Asharyanto Gunadi, dikutip Jumat (26/8).

Rencana masuknya Investree sebagai investor baru di bank bersandi AMAR ini sebelumnya telah disepakati dalam penandatanganan perjanjian transaksi pembelian saham kedua pihak.

Investree Singapore merupakan induk grup usaha platform teknologi finansial (fintech) pinjaman di Asia Tenggara untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Investree Group juga beroperasi di Indonesia, yakni di bawah PT Investree Radhika Jaya (Investree). Kepemilikan saham Tolaram Group akan terdilusi menjadi 55% dari sebelumnya menguasai sebanyak 60,38% saham.

Sebelumnya, Bank Amar juga berencana melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,59 miliar saham baru atau 20,6% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.

Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan menetapkan nilai nominal rights isssue Rp 100 per saham. Di mana setiap pemilik 100 saham lama perseroan akan memperoleh 26 HMETD. Melalui rights issue  ini, perseroan menargetkan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 1 triliun.

 

Sementara itu, Tolaram Group Inc. (Tolaram) sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali memiliki 7,6 miliar saham, dan memiliki hak untuk memperoleh 1,97 miliar saham baru.