Harga Saham Bank Digital Berguguran, Bagaimana Prospeknya?

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ilustrasi. Saham emiten bank digital menunjukkan tren penurunan sepekan terakhir.
Penulis: Syahrizal Sidik
21/9/2022, 15.10 WIB

Prospek Saham Bank Digital

Dengan situasi tersebut, lantas bagaimana prospek sahamnya pada tahun ini? Menurut Nafan, bank-bank digital di Indonesia masih berpeluang untuk terus bertumbuh. Bank digital mempunyai peranan penting meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Tanah Air.

Di sisi lain, investor juga akan menantikan kinerja keuangan emiten bank digital di kuartal ketiga tahun ini. Adapun, strategi yang bisa dilakukan oleh investor terkait saham-saham bank digital pada tahun ini adalah dengan melakukan komparasi valusinya, terutama dari sisi harga saham dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV) dan dari sisi pendapatan dan laba bersih yang saat ini memang masih terbilang tinggi dibanding bank konvensional.

"NPL  bank digital yang lebih tinggi dari bank konvensional, ini juga yang diamati investor," tuturnya.

Nafan menilai, secara teknikal, harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), saat ini masih dalam fase bearish consolidation dengan target support-resistance pada 6.600 - 8.000.

Kemudian, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), juga masih dalam fase penurunan (downtrend), dengan target support-resistance di kisaran Rp 2.050 sampai Rp 2.870 per saham.

Sedangkan, untuk saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Mirae menilai saham ini masih dalam keadaan bearish consolidation secara jangka pendek hingga jangka menengah. "Namun demikian, in major bergerak sideways dengan major support-resistance pada 940 hingga 1600," tukas Nafan.

Halaman: