Tekanan Bursa Wall Street Menjalar ke Bursa Asia dan IHSG

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penulis: Syahrizal Sidik
26/9/2022, 17.31 WIB

 

Pelemahan bursa saham Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan lalu menjadi sentimen negatif bagi perdagangan bursa saham domestik dan kawasan Asia pada awal pekan ini, Senin (26/9).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bertengger di zona merah dengan pelemahan 0,71% ke level 7.127,50.

Sehaluan dengan IHSG, seluruh bursa saham Asia kompak terkoreksi. Indeks Nikkei melemah 2,66%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,44%. Kemudian, indeks Shanghai Composite juga jatuh 1,20%. Sedangkan, indeks Strait Times melemah 1,40%.

Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi hari ini mencapai Rp 14,82 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,36 juta kali dan volume sebanyak 23,08 miliar saham. Sebanyak 134 saham berada di zona merah.

Lalu, sebanyak 442 saham terpantau melemah dan 128 saham bergerak stagnan. Pelemahan ini turut menggerus nilai kapitalisasi pasar IHSG menjadi Rp 9.385,94 triliun.

Direktur MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai pelemahan IHSG disebabkan oleh tekanan dari bursa Wall Street sebagai imbas dari kekhawatiran investor bahwa AS akan masuk ke dalam lembah resesi akibat agresivitas The Fed menaikkan suku bunga. Tekanan jual tidak terhindarkan.

Halaman: