PT Bank MNC International Tbk mendapatkan restu dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan modal melalui right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Ini dalam rangka memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti.
Bank MNC mendapatkan persetujuaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini (4/10).
Selain rights issue, perseroan memutuskan untuk menerima pengunduran diri Teddy Tee dari posisinya sebagai direktur. Kemudian, menyetujui Thomas Hartono Tulus sebagai wakil presiden direktur yang baru.
"Rights issue ini menunjukkan komitmen MNC Bank memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun sesuai dengan POJK 12/2020," kata Direktur MNC Bank Rita Montagna dalam keterangan pers, Selasa (4/10).
Dengan modal yang ditingkatkan dan komposisi direksi yang baru, ia optimistis kualitas layanan bisa digenjot. Perusahaan juga siap menggenjot manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas perbankan.
Dana yang diperoleh dari penambahan modal lewat HMETD, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan. Ini untuk meningkatkan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga, namun tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum atau KPMM.
Per semester I, MNC Bank membukukan laba bersih Rp 34,67 miliar. Nilainya meroket 624,84% dibandingkan semester I 2021 (year on year/yoy) Rp 4,78 miliar.
Laba bersih yang meningkat itu didorong oleh kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 15,28% yoy menjadi Rp 537,02 miliar. Hal ini karena penyaluran kredit melonjak 25,74% yoy menjadi Rp 9,68 triliun.
Selain itu, beban bunga turun 23,00% yoy menjadi Rp 210,47 miliar.
MNC Bank berencana terus menyempurnakan komposisi Dana Pihak Ketiga. Komposisi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) misalnya, naik dari 24,45% menjadi 25,03% per Semester I.