PT Global Niaga Tbk atau Blibli (BELI) hari ini Senin (17/9) memulai tahapan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO). Berdasarkan prospektus yang diumumkan di media, dalam gelaran IPO, calon emiten di bawah Grup Djarum ini akan melepas sebanyak 17,77 miliar saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
Adapun harga penawaran untuk setiap lembar saham adalah Rp410-Rp460. Dari pelaksanaan IPO, Blibli setidaknya akan mengantongi sebanyak Rp8,17 triliun. Sebagian besar dari dana hasil IPO akan digunakan membayar utang perusahaan.
"Sekitar Rp5 triliun akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan," ujar direksi Blibli seperti dikutip dari prospektus IPO.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, per tanggal 30 Juni 2022 Blibli memiliki aset senilai Rp16,8 triliun. Jumlah ini jauh menurun bila dibanding laporan keuangan akhir tahun lalu yang memiliki aset senilai Rp18,3 triliun. Meski begitu, bila dibanding laporan keuangan di akhir tahun 2020 aset Blibli melonjak 88 persen dari Rp8,9 triliun.
Di sisi lain, per 30 Juni 2022 Blibli mencatatkan beban atau liabilitas senilai Rp8,7 triliun. Sedangkan pada 2020 total liabilitas Blibli adalah Rp6,3 Triliun.
Masih berdasar laporan keuangan, perusahaan yang mengawali bisnis di bidang e-commerce ini mencatatkan pendapatan Rp6,7 triliun pada laporan keuangan Juni 2022. Meski begitu setelah dikurangi beban dan pengeluaran lainnya secara keseluruhan Blibli mencatatkan rugi Rp 2,5 triliun. Nilai ini telah berkurang dibanding rugi pada akhir 2021 yang mencapai Rp3,3 triliun.
Selain menerbitkan saham baru, seiring dengan pelaksanaan IPO Blibli juga akan melaksanakan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) dengan mengalokasikan 3,6 miliar lembar saham. Jumlah ini setara dengan 2,99 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor yang dimiliki perusahaan.
Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan sampai dengan tanggal 20 Desember 2024. Adapun penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah BCA Sekuritas, dan BRI Danareksa Sekuritas.
Dengan pelaksanaan IPO, selanjutnya komposisi kepemilikan saham Blibli oleh PT Global Investama Andalan menjadi 83,8 persen. Sedangkan masyarakat akan menggenggam sebanyak 15 persen. Sebanyak 1,2 persen sisanya akan dimiliki oleh individu terdiri dari Kusumo Martanto, Honky Harjo, Lisa Widodo, Hendry, dan Andy Utomo.