Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi 0,56% ke level Rp 7.052 pada perdagangan saham sesi pertama, Selasa (1/11) hari ini. Laporan ini tak berselang lama setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Oktober menurun.
Berdasarkan data BPS, indeks harga konsumen pada Oktober 2022 mengalami deflasi 0,11% secara bulanan atau inflasi 5,71% secara tahunan. Angka ini melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi 1,17% secara bulanan atau 5,95% secara tahunan.
Inflasi disumbangkan oleh kenaikan harga bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, tarif angkutan antarkota, dan tarif angkutan online.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 7,66 triliun dengan volume perdagangan 13,2 miliar saham, dan frekuensi transaksi sebanyak 814.608 kali.
Tercatat 326 saham berada di zona merah, 188 saham di zona hijau, dan 178 saham tidak bergerak. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9,384 triliun.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang 7.017 – 7.134.
Data Bank Indonesia (BI) mencatat, mayoritas Devisa Hasil Ekspor (DHE) masuk ke perbankan dalam negeri pada periode Januari hingga Juli 2022 mencapai US$ 166,70 miliar, sebanyak 93,5%.
Sementara itu, BI mencatat rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) Gross perbankan turun dari 3,35% pada Agustus 2021 menjadi 2.88% pada Agustus 2022. Turunnya NPL disebabkan oleh kebijakan restrukturisasi kredit terdampak COVID-19.
"Di sisi lain, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 25,12% per Agustus 2022, menandakan ketahanan sistem keuangan perbankan cukup kuat," ujar Ratih dalam hasil riset yang dirilis pada Selasa (1/11).
Bursa Global
Adapun mayoritas bursa Asia berada di zona hijau. Nikkei 225 naik 0,19%, Hang Seng naik 3,51%, Shanghai Composite naik 1,22%, Strait Times naik 0,97%.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, bursa regional Asia Pasifik mengalami penguatan, mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) pada hari sebelumnya.
“Nikkei menguat signifikan sebesar 1,78%, sementara Hang Seng dan SSE Composite Index melemah cukup signifikan. Hong Kong mencatat kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% year on year pada kuartal ketiga 2022, jauh di bawah ekspektasi,” ujar Maxi dalam risetnya.
Dari AS, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,39%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,75%. Bahkan indeks Nasdaq melemah lebih dalam sebesar 1,03%.
“Investor bersiap terhadap pertemuan The Fed yang akan dilaksanakan minggu ini. Lembaga tersebut diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps) pada hari Rabu,” kata Maxi.