Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah terbatas pada perdagangan Kamis (3/11) hari ini, dipicu sentimen negatif keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basispoin (Bps) tadi malam.
"Penurunan DJI (Dow Jones Index Average) sebesar 500 pts tampaknya akan kembali membawa sentimen negatif kepada IHSG hari ini," ujar Liza Camelia Suryanata, Head Of Research NH Korindo Sekuritas, Kamis (3/11).
Dalam hasil risetnya disebutkan, indeks saham sudah mulai menunjukkan penurunan ke bawah level support pertama pada Rabu (3/11) kemarin, dan menjadikan level 7045-7050 adalah resistance yang harus ditembus IHSG dalam waktu dekat demi menyelamatkan tren kenaikan jangka pendek.
Menurut dia, pertahanan IHSG hari ini akan bergantung kepada support kedua, yakni persis di titik bawah kemarin, 6980. Penutupan indeks di bawah level tersebut akan membuat IHSG terpaksa cari support baru di kisaran 6940 atau 6890.
Liza menilai, keputusan The Fed untuk menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 bps sebenarnya sudah diperkirakan oleh para pelaku pasar, karena konsensus sudah lama menyiratkan demikian.
Namun, data pertumbuhan ekonomi AS terakhir tercatat sudah tumbuh positif 2.6%, dan inflasi mereka ternyata sudah bisa ditekan sampai 4.2%.
"Pelaku pasar sedikit kecewa ketika The Fed masih juga bernada hawkish mengenai rencana kenaikan suku bunga berikutnya. sebenarnya market berharap The Fed sudah bisa agak melunak," ujar Liza.
Menurut dia, pelaku pasar khawatir bahwa obat untuk mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga secara agresif akan mengorbankan kondisi ekonomi yang sudah mulai pulih dari kontraksi.
Bertolak belakang, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menilai IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (3/11) hari ini. Dia memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang 6.954 - 7.172.
Menurut dia, fluktuasi nilai tukar rupiah memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG. Namun, peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan oleh investor guna melakukan akumulasi pembelian untuk rentang investasi jangka panjang.
“Pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan kecenderungan tekanan yang masih cukup besar,” ujar William dalam risetnya.
Untuk perdagangan hari ini, William merekomendasikan investor untuk memperhatikan saham-saham berikut :
- PT Gudang Garam (GGRM)
- PT Alam Sutera Realty (ASRI)
- PT Pakuwon Jati (PWON)
- PT Ciputra Development (CTRA)
- PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)
- PT Jasa Marga (JSMR)
- PT Telkom Indonesia (TLKM)
- PT Bank Ina Perdana (BINA)
- PT Unilever Indonesia (UNVR