Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan naik terbatas pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/11). Analis meramal indeks akan bergerak berada dalam rentang 6.921 hingga 7.152.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan, pergerakan indeks akhir pekan lalu masih menunjukkan upaya untuk keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas masih akan memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Mengingat kuat dan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia yang terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir, IHSG masih berpeluang mengalami kenaikan terbatas," ujar Wiliam dalam risetnya.
Adapun Wiliam merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan level support IHSG akan berada di 6.993, 6.921 dan 6.870, sedangkan level resistance di 7.100, 7.128-7.137 dan 7.200.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Adapun Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian di 8.950 sebagai harga terdekat pada saham BBCA. Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) di harga 5.450-5.600, PT Harum Energy Tbk (HRUM) di harga 1.550-1.660, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) di harga 9.500-9.700.
Investor juga direkomendasikan untuk buy on weakness pada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan rentang harga 9.250-9.400.
IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,53% ke level 7.082. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 11,04 triliun dengan volume 28,25 miliar saham, dan frekuensi sebanyak 1,21 juta kali.