Saham Terus Jatuh, GoTo Gelar Paparan Publik Insidental Besok

Dokumentasi GOTO
GoTo melepas sebanyak 46,7 miliar saham dan meraih dana IPO senilai Rp 15,8 triliun.
Penulis: Lavinda
7/12/2022, 10.38 WIB

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali terkena auto reject bawah (ARB) pada perdagangan saham hari ini, Rabu (7/12), setelah dibuka anjlok 6,96% atau 8 poin ke level Rp 107 dari harga penutupan kemarin, Rp 115. 

Secara akumulasi, harga saham GoTo telah merosot 13 hari berturut-turut, dan terkena ARB dalam delapan hari terakhir.

Menanggapi fluktuasi harga saham yang cukup tajam, Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada perusahaan. Tak hanya itu, otoritas bursa juga meminta decacorn teknologi Tanah Air itu untuk menjelaskan situasi yang terjadi kepada para pemegang saham dengan menggelar paparan publik (public expose) insidental.

Hal ini disampaikan BEI melalui Surat BEI No. S-10351/BEI.PP3/12-2022 perihal Publik Ekspose Insidental tanggal 6 Desember 2022, dan Peraturan BEI No.00015/BEI/01-2021 Pasal III.3 mengenai Perubahan Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi - Kewajiban Public Expose.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan GoTo, Koesoemohadiani, memberi tanggapan atas permintaan penjelasan terkait volatilitas transaksi efek perusahaan dan mengikuti permintaan bursa terkait paparan publik

"Kami umumkan penyelenggaraan paparan publik insidental yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis, 8 Desember 2022," ujarnya, dikutip Rabu (7/12).

Dia menjelaskan, paparan publik akan dihadiri oleh direksi perusahaan dengan agenda pemaparan kinerja operasional dan keuangan per kuartal III 2022 dan informasi terkini perusahaan.

Paparan publik insidental juga dapat disaksikan melalui kanal Youtube Gojek Indonesia, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar. Menurut dia, tindakan bursa atas pergerakan harga saham suatu perusahaan tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran dari pergerakan saham tersebut.

"Apabila terdapat indikasi tersebut, bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," kata Nyoman kepada wartawan, Senin (5/12).

Sebagai informasi, penyusutan harga saham GOTO secara signifikan terjadi setelah perusahaan mengakhiri periode penguncian atau lock up saham perusahaan.

Emiten hasil merger perusahaan teknologi Gojek Indonesia dan Tokopedia ini ini menerapkan mekanisme lock up bagi para pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan berakhir pada 30 November 2022. Jadi, terhitung 1 Desember 2022, seluruh saham yang dibatasi tersebut dapat diperdagangkan secara bebas di BEI.