PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) melaksanakan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/12). Saat melantai pertama kali, harga saham PADA bergerak naik 23% ke level Rp 123 dari level harga penawaran umum Rp 100 per sahamnya.
Harga saham PADA sempat mengalami auto reject atas (ARA) pada saat pembukaan perdagangan ke level Rp 135 per saham atau naik 35% dalam sehari (intraday). Berdasarkan data RTI, volume perdagangan saham 9.20 WIB ini tercatat 306,06 juta dengan nilai transakai Rp 37,77 miliar. Adapun, frekuensi 27,79 kali dan kapitalisasi pasarnya tercatat Rp 387,45 miliar.
PADA melepas sebanyak 900 juta saham atau 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan IPO Rp 100 per saham. Sehingga, dana yang dihimpun perseroan Rp 90 miliar.
Sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja atau pembiayaan kegiatan operasional perseroan. Kurang lebih Rp 9,71 miliar untuk lini bisnis jasa teknikal dan Rp 5,21 miliar untuk pengembangan sistem dan perangkat teknologi.
Selanjutnya Rp 6,27 miliar untuk lini bisnis jasa perkantoran, Rp 5,13 miliar untuk pembelian infrastruktur call center, Rp 3,28 miliar untuk modernisasi ruang pelatihan, dan Rp 1,88 miliar untuk pembaharuan sistem dan perangkat teknologi.
Direktur Utama Personel Alih Daya, Suwignyo, mengatakan, setelah IPO, perseroan akan meningkatkan kemampuan dan mengembangkan perusahaan dengan memperluas pangsa pasar, menambah jumlah pelanggan, serta pendapatan.
"Selain itu kami terus berupaya memperkuat strategi bisnis untuk dapat bersaing dan menjadi yang terdepan," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (8/12).
Strategi yang akan menjadi fokus perseroan yaitu pada layanan teknikal, memberikan layanan integrated facility management bagi pelanggan, kualitas pelayanan, inovasi dengan penerapan teknologi dan infrastruktur digital, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusai.
Perseroan pernah mengalami krisis dan dapat melewati krisis tersebut pada saat pandemi dalam dua tahun terakhir. Di mana perusahaan mengambil keputusan dan langkah strategis dengan melakukan efisiensi operasional yang cukup signifikan di semua bidang untuk menjaga performa keaungan.
Personel Alih Daya berdiri pada 21 April 2006 yang bergerak dalam penyedia jasa outsourcing pada bidang jasa teknikal dan pemelihatan peralatan telekomunikasi (technical services). Lalu, jasa call center (Costumer Care Center), jasa keamanan (security services), jasa layanan perkantoran (office services), serta training dan executive search (headhunter). Perseroan sudah 16 tahun di bidang jasa penyedia outsourcing.
Saat ini, wilayah pemasaran perseroan tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini perseroan mempunyai satu kantor pusat, satu tempat pelatihan, dan 24 kantor perwakilan. Saat ini jumlah tenaga kerja yang ditempatkan perseroan yaitu 8.000 tenaga kerja.