Isra Presisi (ISAP) jadi Pendatang Baru di Bursa, Saham Naik Tipis

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP), melantai di BEI dan menjadi ke-58 tahun ini.
9/12/2022, 10.29 WIB

Emiten industri mesin, PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) melaksanakan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/12). Harga saham PADA bergerak naik 3,12% ke level Rp 99 dari level harga penawaran umum Rp 96 per sahamnya.

Harga saham pemasok komponen Grup Astra ini, sempat naik pada saat pembukaan perdagangan ke level Rp 103 per saham. Kemudian, bergerak turun ke level Rp 90 per saham. Berdasarkan data RTI, volume perdagangan saham 9.15 WIB ini tercatat 258,92 juta dengan nilai transakai Rp 24,99 miliar. Adapun, frekuensi 17.778 kali dan kapitalisasi pasarnya tercatat Rp 397,98 miliar.

Perseroan melepas 1,50 miliar saham atau setara dengan 37,31 % dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum Rp 96 per saham. Total dana yang berhasil dihimpun pada aksi korporasi ini Rp 144 miliar.

Rencananya, sekitar 25% dana IPO atau senilai Rp 35 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil dan aksesoris motor yang dikerjakan di PT Cakrawala Maju Sejahtera.

Lalu, 24,6% atau senilai Rp 34,5 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture aksesoris mobil body kit, cover handle, garnish list dan aksesoris motor yang dikerjakan di PT Milenium Multiguna Mandiri.

Selanjutnya, 24,9% atau senilai Rp 34,9 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil dan aksesoris motor yang dikerjakan di PT Aristo Satria Mandiri Indonesia.

Terakhir sekitar 25,4% atau senilai Rp 35,6 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw yang dikerjakan di PT Techno Shouko Indonesia.

Direktur Utama Isra Presisi Indonesia, Asrullah, mengatakan langkah perusahaan untuk IPO merupakan bagian dari strategi meningkatkan pendanaan dalam bentuk modal kerja dan tata kelola perusahaan yang baik ke depannya.

"Kami optimis dengan prospek Industri mesin perkakas, produk otomotif maupun non otomotif yang dijalankan perseroan saat ini," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (9/12).

Isra Presisi didirikan pada tahun 2011 dengan nama PT Isra Presisi Indonesia berawal dari satu mesin CNC milling. Kapasitas produksi perseroan mulai overload menerima pesanan dari pelanggan dan menambah investasi beberapa mesin CNC nilling pada tahun 2012.

Seiring bisnis yang moncer, perseroan melakukan ekspansi dan menambah mesin-mesin produksi serta alat ukur prresisi tinggi pada tahun 2015. Bahkan di masa Covid-19, perseroan perluas ekspansi dengan menambah investasi mesin CNC double colomn untuk mengerjakan produk-produk ukuran besar. Perusahaan juga menambah mesin stamping 400 ton untuk memproduksi stamping part komponen mobil dan motor after market.

Sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya, perseroan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan untuk
mengerjakan bagian komponen alat berat dari Industri alat berat pabrikan Jepang.

 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail