Saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan Rabu ini (14/12). Saham GOTO sebelumnya mengalami penurunan harga batas bawah terendah atau auto reject bawah (ARB) selama sebelas hari berturut-turut dan sempat berbalik menguat (rebound).
Namun, hingga pukul 13.35 WIB hari ini, harga saham GOTO kembali anjlok 6% atau 7 ke level Rp 94 per saham. Volume saham yang diperdagangkan GOTO tercatat sebanyak 6,83 miliar dengan nilai transaksinya Rp 657,60 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 71.211 kali.
Kejatuhan harga saham GOTO selama beberapa hari terakhir terjadi setelah periode penguncian sahamnya dibuka mulai 1 Desember 2022. Sejumlah investor institusi, tak luput menjual kepemilikan sebagian sahamnya.
Sebagaimana dituliskan Bloomberg, beberapa investor institusi yang melepas sebagian saham GOTO ialah First Trust Advisors LP yang melepas sebanyak 1,47 juta lembar saham GOTO pada 7 Desember 2022. Di hari yang sama, WisdomTree Inc juga menjual sebanyak 6,68 juta saham GOTO. Kemudian, Exchange Traded Concepts LLC melepas sebanyak 1,34 juta saham pada sehari sebelumnya.
Sementara itu, berdasarkan data pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5% emiten hasil penggabungan usaha Gojek dengan Tokopedia ini sampai dengan 12 Desember 2022, Taobao China Holding Limited dari Hong Kong menguasai 104,73 miliar saham atau setara 8,84% porsi GOTO. Posisi tidak mengalami perubahan setelah lock up dibuka.
Citibank dari Singapura masuk sebagai investor baru dengan memiliki 68,71 miliar saham atau setara 5,8% dari keseluruhan saham GOTO.
Selanjutnya, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd. menguasai 103,12 miliar saham atau setara 8,71% dari keseluruhan total saham GOTO. Nilai ini juga belum berubah sejak 31 Oktober 2022 lalu.
Sementara itu, porsi kepemilikan GOTO Peopleverse Fund sahamnya berkurang menjadi sebanyak 85,34 miliar saham atau setara 7,43% kepemilikan dibanding posisi 31 Oktober 2022 lalu yang tercatat sebesar 9,03% kepemilikan.
Sebelumnya, perusahaan bank investasi asal Swiss, UBS, dalam riset teranyarnya memproyeksikan, Gross Merchandise Value (GMV) GOTO Grup akan tumbuh sebesar 16% dengan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada paruh pertama 2025 dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kuartal IV 2025.
UBS menuliskan rekomendasi saham GOTO menjadi beli (buy), padahal rekomendasi sebelumnya yaitu sell. Naiknya rekomendasi ini tentunya seiring dengan marjin kontribusi perseroan yang diproyeksikan akan positif.
Selain itu sebelumnya sempat ada prediksi sejumlah korporasi kakap yang tercatat sebagai pemegang saham di GOTO seperti Alibaba, SoftBank, BlackRock, Google, Facebook berpotensi melepas sebagian kepemilikan sahamnya.