Dividen Lebihi Target, Saham Emiten Bank BUMN Punya Prospek Menarik

Freepik
Ilustrasi, top up dompet digital dengan rekening bank.
Penulis: Lona Olavia
19/12/2022, 12.27 WIB

Saham-saham di sektor perbankan akan terus menggeliat hingga akhir tahun. Bahkan, di tengah isu badai resesi, sektor perbankan khususnya bank BUMN diyakini akan tampil bersinar.

Hal itu jelas Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo seiring langkah pemerintah mengumumkan target pendapatan dividen Rp 24,85 triliun dari bank-bank BUMN.

Kalkulasi menunjukkan bank-bank BUMN akan dengan mudah melampaui target pemerintah. Apalagi, gabungan empat bank akan memberikan dividen Rp 39,38 triliun kepada pemerintah. Di mana, jumlah tersebut merupakan 158% dari target.

“Kami percaya bahwa bank akan melanjutkan pertumbuhan kinerja yang mengesankan untuk sisa tahun ini, ditambah dengan faktor musiman di kuartal empat,” kata Handiman dalam risetnya, Senin (19/12).

 Menurut laporan bulanan kebijakan moneter Bank Indonesia, pertumbuhan kredit year on year sistem perbankan makin tinggi menjadi 12,0 persen. Lalu, rata-rata suku bunga kredit Rupiah terus meningkat menjadi 13,06 persen. Kemudian, total simpanan meningkat kembali ke 9,4 persen dan giro melonjak signifikan menjadi 25,8 persen.

 Pertumbuhan simpanan yang jauh lebih kuat menurunkan loan to deposit ratio menjadi 79,9 persen di bulan Oktober. Lalu, rata-rata suku bunga deposito tenor 1 bulan terus meningkat menjadi 3,32 persen. Sedangkan tenor 3 bulan juga naik tipis menjadi 3,55 persen.

Handiman menambahkan, empat bank besar terus membukukan pertumbuhan kinerja yang stabil di bulan Oktober.

“Kami melihat kejutan kecil di laporan laba-rugi bank. Semua kinerja 10 bulan di 2022 bank sesuai dengan perkiraan kami,” kata Handiman.

Untuk itu, Mirae mempertahankan rating Overweight dengan BBRI, BMRI, dan BBNI sebagai pilihan utamanya.

Sementara itu, meski di tengah kenaikan volatilitas pasar, saat ini adalah momen yang bagus untuk mulai masuk dan mengoleksi saham pada saat harganya relatif murah.

Di kondisi pasar seperti ini, riset RHB Sekuritas merekomendasikan perbankan sebagai salah satu sektor defensif. Sebab, sektor ini masih tumbuh cukup baik. Biaya operasional juga terlihat naik seiring pertumbuhan kredit yang subur.

“Mau emiten yang fundamental nya baik? Lirik BBRI. Sektor perbankan yang valuasi murah? BBNI,” tulis riset RHB.

Reporter: Lona Olavia