Mandiri Sekuritas Ramal IHSG Tembus 7.510 di 2023, Ini Penyebabnya

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Ilustrasi. Mandiri Sekuritas memperkirakan, laju IHSG akan mencapai level 7.510 tahun depan.
21/12/2022, 15.01 WIB

Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dapat mencapai level psikologis 7.510 di 2023 kendati menghadapi sejumlah tantangan baik dari domestik maupun global. 

Head Equity Research, Strategy, Consumer Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, mengatakan di tahun depan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh normalisasi pertumbuhan laba bersih, khususnya di sektor komoditas. Lonjakan harga komoditas yang sebelumnya berimbas signifikan pada perolehan laba di sektor ini, diperkirakan mulai kembali normal pada tahun depan.

"Dari sisi kapitalisasi pasar, kontribusi sektor komoditas sekitar 7%, akibatnya akan ada penurunan harga komoditas, tapi tidak berdampak signifikan terhadap indeks," katanya dalam acara outlook ekonomi global dan Indonesia kuartal IV 2022, Selasa (21/12).

Selain itu, dia mengatakan proyeksi IHSG tersebut berdasarkan perkiraan pertumbuhan laba per saham atau earnings per share atau EPS emiten tahun depan yang akan tumbuh di kisaran 5%. 

Adrian melanjutkan, dari sisi global, tantangan berasal dari kebijakan monter The Federal Reserve. Ke depannya, bank sentral AS itu masih berpotensi menaikkan suku bunga acuan untuk mengatasi inflasi.

Meski menghadapi tantangan kenaikan suku bunga, IHSG diperkirakan mampu tumbuh dua digit di tahun depan. Pasalnya, di sepanjang tahun ini saja, kinerja imbal hasil bursa saham Tanah Air masih lebih baik dari sejumlah bursa saham lainnya di kawasan Asia. 

"Kami baru revisi target IHSG, ekspetasi kami di 2023 ada di level 7.510," katanya.

Dia juga menyampaikan, Pemilihan Umum juga akan menjadi sentimen positif bagi IHSG karena akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat. Selain kosumsi domestik, dia memproyeksikan pertumbuhan laba di sektor perbankan akan tumbuh di kisaran 17%, sektor barang konsumsi 13,5%, serta telekomunikasi 9%. 

Terpisah, sebelumnya DBS Group menargetkan ]HSG di tahun 2023 akan mencapai level psikologis 7.700 pada skenario dasar. Proyeksi tersebut dengan asumsi pertumbuhan valuasi Price to Earnings Ratio (PER) yang rerata tumbuh 16 kali, kenaikan suku bunga yang melambat, serta membaiknya nilai tukar rupiah. 

Head of Reaserch DBS Group, Maynard Arif menyatakan, perusahaan mengusung tiga tema investasi di tahun 2023 yaitu domestik dan defensif, investasi hijau, serta rotation to laggards.

"Kita mengusung tema ini karena memngingat ada potensi untuk resesi di perekonomian global jadi kami cenderung fokus ke industri domestik atau ke domestik ekonomi, dan juga sektor yang defensif," terang Maynard. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail