Jelang Nataru, Analis Prediksi IHSG Akan Menguat

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Petugas kebersihan melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
21/12/2022, 18.40 WIB

Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat. Analis mengatakan, sentimen musiman seperti window dressing dan liburan Natal tahun baru akan mendorong peningkatan tersebut.

“IHSG diperkirakan berpotensi menguat terutama sejak 2 pekan terakhir sebelum akhir tahun. Untuk saham-saham bluechips yang memiliki kapitalisasi pasar besar bisa turut menopang penguatan IHSG selama dua pekan terakhir nanti,” ujar Research & Consulting PT Infovesta Utama Nicodimus Anggi kepada Katadata.co.id, Rabu (21/12).

Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,77% ke level 6.820. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 9,60 triliun dengan volume 17,82 miliar saham dan frekuensi sebanyak 940.107 juta kali.

Sementara itu, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir, IHSG selalu ditutup menguat pada bulan Desember. Sehingga pelemahan indeks saat ini bisa dijadikan peluang terutama pada saham-saham bluechips dengan kapitalisasi pasar besar, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

“Secara sentimen sendiri memang saat ini beragam. Fokus pasar memang memperhatikan perkembangan inflasi dan suku bunga bank sentral terutama di AS, yang berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dan arus dana asing. Sementara dari dalam negeri sendiri sentimen cenderung positif seiring peningkatan mobilitas dan konsumsi masyarakat menjelang tahun baru,” ujar Jono.

Sedangkan untuk menyambut natal, analis menyarankan para pelaku pasar modal dapat melirik sektor saham primer dan non primer.

“Bisa ke sektor konsumer primer dan non primer yang biasanya akan mendapat keuntungan dari libur Natal dan tahun baru ini,” lanjut Nico.

Adapun saham konsumer yang disarankan seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target resistance 1.525 dan support 1.365 dan PT  Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target resistance 7.150 dan support 6.800.

Untuk informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.  

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar yang membuat laju kenaikan tertahan. 

Sektor saham lainnya yang bisa jadi perhatian investor, tambahnya adalah sektor perbankan. Seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target resistance 8.800 dan perhatikan support 8.225.

Reporter: Zahwa Madjid