Emiten ritel fesyen, PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) memberikan penjelasan terkait penurunan harga saham perseroan secara signifikan belakangan ini. Otoritas bursa, juga telah mengumumkan status pergerakan saham ZATA yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
Mengutip keterangan resmi perusahaan, harga saham ZATA mengalami penurunan pada periode 12 sampai 18 Januari 2023. Secara kumulatif, saham ZATA turun sebesar Rp 23 atau anjlok 20,91% dari harga penutupan bursa pada 11 Januari 2023 yaitu Rp 110 menjadi Rp 87.
Selain itu, rata-rata aktivitas transaksi menurun menjadi sebanyak 26,95 juta saham dengan frekuensi 2.302 kali dibandingkan pada 11 Januari 2023 yakni 76,57 juta saham dengan frekuensi 6.331 kali.
Menanggapi jatuhnya harga saham, perusahaan menyebut belum memiliki rencana melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa dalam waktu dekat.
"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal," katanya Direktur Utama ZATA, Elidawati dalam keterangan resminya, Rabu (25/1).
ZATA juga mengungkapkan bahwa tidak ada informasi, fakta, ataupun kejadian penting yang mempengaruhi harga efek serta keberlangsungan hidup perseroan. ZATA mengaku telah menyampaikan semua laporan atas aktivitas dari pemegang saham tertentu.
Sebelumnya, otoritas bursa mengumumkan sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ZATA. "Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis BEI.
Oleh sebab itu, BEI mengimbau agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. Kedua, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Ketiga, mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Keempat, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Untuk diketahui, ZATA, perdana melantai di bursa pada 10 November 2022 dengan harga penawaran umum Rp 100 per saham. Perseroan melepas 20% saham setara 1,70 miliar ke publik dan meraup dana IPO sebesar Rp 170 miliar.
Perusahaan ini sahamnya dimiliki 72,93% oleh PT Lembur Sadaya Investama. Selain pemegang saham publik, sisanya merupakan investor individu dengan kepemilikan kurang dari 5%. Adapun, pendakwah Abdullah Gymnastiar, tercatat sebagai komisaris ZATA.
Pada perdagangan hari ini, saham ZATA kembali anjlok 5,63% ke level Rp 67 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 569,23 miliar. Saham ZATA dibuka pada level Rp 71 per saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 2,02 juta dengan nilai transaksi Rp 135,21 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 302 kali.