PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 16 perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga Jumat (3/3) ini telah terdapat 13 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 13 triliun.
“Serta masih terdapat 16 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI,” ujar I Gede Nyoman Yetna pada Wartawan, Jumat (3/3).
Secara rinci, Nyoman menjabarkan 16 perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor:
- 6 Perusahaan dari sektor Financials;
- 3 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
- 2 Perusahaan dari sektor Energy;
- 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
- 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
- 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics.
Sementara itu sepanjang 2023, terdapat 22 perusahaan yang sudah mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 11,2 triliun. Nantinya akan ada hingga 33 perusahaan lagi yang akan segera ikut melantai di BEI melalui mekanisme initial public offering (IPO).
“Hingga saat ini, terdapat 33 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman.
Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:
- 2 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp 50 miliar)
- 14 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50-250 miliar)
- 17 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp 250 miliar)
Berikut rincian sektornya:
- 6 Perusahaan dari sektor Basic Materials
- 6 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;
- 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
- 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
- 6 Perusahaan dari sektor Technology;
- 1 Perusahaan dari sektor Healthcare;
- 2 Perusahaan dari sektor Financials;
- 2 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures.
Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 14 emisi dari 13 penerbit efek bersifat utang dan atau sukuk yang diterbitkan tanpa melalui mekanisme Penawaran Umum dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan atau EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 16,7 triliun.
Sampai dengan 3 Maret 2023 terdapat 11 emisi dari 10 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor sebagai berikut :
- 1 Perusahaan dari sektor Energy;
- 2 Perusahaan dari sektor Industrials;
- 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
- 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
- 3 Perusahaan dari sektor Financials;
- 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.