Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama Selasa (7/3). Indeks terkoreksi 0,33% ke level 6.784 setelah pada penutupan Senin (6/3) IHSG jatuh 0,10%.
Volume perdagangan mencapai 10,8 miliar dengan nilai transaksi Rp 5,07 triliun dengan frekuensi hingga 701 juta kali.
Saham-saham yang paling sering ditransaksikan hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 439 miliar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan nilai transaksi Rp 344 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 187,7 miliar. Investor pun tercatat kembali memborong saham BBCA dan GOTO, sama seperti perdagangan awal pekan ini.
Saham BBCA tercatat ditutup naik 0,60% ke posisi Rp 8.450 per saham dan GOTO juga naik 1,56% ke Rp 130 per sahamnya pada sesi I.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (7/3) mengatakan, pasar tampaknya masih diselimuti akan kenaikan inflasi musiman jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Di mana hal itu tentunya akan mendorong peningkatan harga pangan dan juga transportasi angkutan. Adapun pasar berharap sinergi antara pemerintah dan bank sentral sebagai antisipasi mengendalikan inflasi.
Sementara itu meningkatnya cadangan devisa tentunya ini akan memberikan kontribusi positif dan daya penahan penurunan indeks IHSG. Di mana Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa cadangan Devisa Bulan Februari 2023 mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar US$ 139,4 miliar menjadi US$ 140,3 miliar. Kondisi ini tentunya dapat menopang ketahanan sektor ekternal juga stabilitas moneter dalam negeri.
Berbeda dengan IHSG, seluruh bursa Asia berada dalam zona hijau. Nikkei 225 naik 0,33%, Hang Seng naik 1,20%, Shanghai Composite naik 0,16%, dan Strait Times naik 0,41%.
Head Of Research NH Korindo Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan dalam risetnya, hari ini para pelaku pasar juga akan memasang mata pada laporan Trade Balance China Februari.
Para pelaku pasar memprediksi meningkat ke angka US$ 81,8 miliar dari sebelumnya US$ 78 miliar.
“Sektor bahan baku komoditi agak melemah kemarin setelah Cina menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini di level 5%, agak mengecewakan karena lebih rendah dari perkiraan pasar di 5.5%,” kata Liza dalam risetnya.
Sedangkan hampir seluruh sektor saham Tanah Air berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor industri yang turun 1,37%. Saham seperti PT Astra International Tbk (ASII) turun 2,06% atau 125 poin menjadi Rp 5.950 per saham.
Selanjutnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,08% atau 575 poin menjadi Rp 27.075 per saham dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 0,69% atau 2 poin menjadi Rp 288 per saham.
Sektor lainnya yang berada dalam zona merah adalah sektor energi yang turun 1,22%, sektor transportasi turun 1,36%, sektor energi turun 1,22%, sektor infrastruktur turun 0,73%, sektor keuangan turun 0,49%, sektor energi dasar turun 0,44%, sektor kesehatan turun 0,22%, sektor primer turun 0,37%, sektor properti turun 0,19%, dan sektor non primer turun 0,11%.
Sedangkan sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,10%.
Top Gainer saham hari ini:
- PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI)
- PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII)
- PT Indo Straits Tbk (PTIS)
- PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)
- PT Tunas Alfin Tbk (TALF)
Top Loser saham hari in:
- PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI)
- PT Megapower Makmur Tbk (MPOW)
- PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI)