Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan saham emiten produsen SIM Card PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) kembali masuk dalam pemantauan khusus. Hal tersebut berlaku efektif pada 6 April 2023.
“Dengan ini Bursa mengumumkan efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus,” kata Kepala Divisi LPP BEI Saptono Adi Junarso dalam pengumuman BEI, dikutip Kamis (6/4).
Saham CHIP masuk daftar pemantauan khusus karena sesuai dengan salah satu dari 11 kriteria yang ditetapkan, yaitu dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Per penutupan 28 Maret atau sehari sebelum CHIP kena suspensi sementara kembali, saham ini berada di Rp 1.460 atau melesat 812,5% dari harga IPO.
Sebelumnya, BEI sempat menghentikan sementara perdagangan saham CHIP pada 16 Maret sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut dan dalam rangka cooling down. Namun sehari setelahnya suspensi sementara dibuka kembali.
Lalu pada 29 Maret, saham CHIP lagi-lagi kena penghentian sementara BEI karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Adapun suspensi terhadap perdagangan saham CHIP akan kembali dibuka mulai 6 April.
Pelita Teknologi Global baru mencatatkan sahamnya di Papan Akselerasi BEI pada 8 Februari 2023. Sebelumnya, perseroan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebanyak 200 juta lembar atau setara dengan 24,81% dari modal disetor dan ditempatkan di harga Rp 160 per saham.
Direktur Utama CHIP Ardarini mengatakan, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola.
“Kami optimis dengan prospek bisnis smart card dan aktivitas konsultasi informasi dan teknologi yang dijalankan perseroan saat ini,” ujat Ardarini.
Rencananya seluruh dana bersih hasil IPO senilai Rp 32 miliar akan digunakan untuk modal kerja yaitu untuk biaya operasional. Di antaranya seperti gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya serta pembelian barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada pemasok atau pihak ketiga.
Sebagai informasi, perusahaan tidak memiliki rencana untuk melunasi utang kepada pihak terafiliasi dengan menggunakan dana hasil penawaran umum. Setelah dilaksanakannya IPO, mulai tahun ini berdasarkan laba bersih 2022, Pelita Teknologi Global berniat untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih untuk masa yang akan datang.
Perusahaan yang akan dicatatkan dengan kode saham CHIP ini didirikan pada tahun 2017 di Jakarta dan berfokus pada jasa teknologi informasi dan industri smart card.
Sejak tahun 2021, perseroan menjual sejumlah produk konektivitas berbasis smart card untuk operator seluler seperti SIM card, scratch card (voucher isi ulang) dan fulfillment (pengepakan atau kemasan untuk produk sim card atau voucher isi ulang seluler).