IHSG Diramal Turun, Analis Rekomendasikan Saham BMRI, BBNI, BBCA, BBTN
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan turun mengalami pullback wajar pada perdagangan Senin (10/4). Phintraco Sekuritas memperkirakan level support IHSG berada dalam rentang 6.700.
Dalam riset resminya, Phintraco Sekuritas mengatakan dari dalam negeri, cadangan devisa naik US$ 145,2 miliar per akhir Maret 2023 setara dengan 6,4 bulan impor. Angka tersebut jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Hal ini berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah di bawah level psikologis Rp 15.000 per dolar AS pada Senin (10/4). Selain itu pasar juga mengantisipasi data indeks keyakinan konsumen (IKK) Maret 2023 dan penjualan riteel Februari 2023. Sebagai informasi, IKK Indonesia bertahan di atas 120 pada Januari hingga Februari 2023.
Phintraco turut menjelaskan pelemahan IHSG pada Senin (10/4) merupakan pullback wajar untuk keluar dari overbought area. "Jika pullback berlanjut, support diperkirakan di 6.700," katanya dalam riset resmi, Selasa (11/4).
Adapun, rekomendasi saham-sahamnya yaitu Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Central Asia (BBCA). Lalu Bank Tabungan Negara (BBTN), AKR Corporindo (AKRA), dan Mayora Indah (MYOR).
Selanjutnya Mitra Adiperkasa (MAPI), Indofood (INDF), dan Media Nusantara Citra (MNCN). Serta Bank BTPN Syariah (BTPS), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), dan Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.735, 6.705, dan 6.667. Sedangkan level resistennya berada di 6.817, 6.872-6.901, 6.962, dan 7.006.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi.
Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ia pun merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham Astra International (ASII) dengan rentang harga 5.700-5.800. Lalu, hold atau accumulative buy pada saham Bank Central Asia (BBCA) dengan rentang harga 8.500-8.600.
Selain itu, Ivan merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham Surya Esa Perkasa (ESSA) dengan rentang harga 900-910. Selanjutnya, buy on weakness pada saham Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan rentang harga 5.950-6.150.
Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) dengan rentang harga 6.200-6.250.