PT Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham perusahaan pemilik ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan target harga Rp 3.200 per lembar saham.

Adapun konsumsi rumah tangga akan tetap kokoh didukung oleh proyeksi kenaikan upah minimum sebesar 7-10% secara tahunan adalah salah satu faktor yang mendukung.

“Kami percaya bahwa perusahaan ritel makanan Indonesia memiliki ruang yang luas untuk berkembang di masa mendatang. Hal ini seharusnya memungkinkan orang untuk mempertahankan daya beli mereka, menurut pandangan kami,” ujar Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak dalam risetnya, Senin (17/4).

Mirae Asset tetap optimis terhadap prospek minimarket di sektor perdagangan modern. Meskipun terjadi penurunan pangsa pasar minimarket dalam kontribusi saluran perdagangan Indonesia, pangsa pasar minimarket diyakini akan pulih. Terutama menjelang hari raya Idul Fitri dan kampanye pemilihan umum yang akan datang.

Melihat kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan ritel makanan, diperkirakan bahwa jumlah toko AMRT akan meningkat pada CAGR sebesar 7,6% pada tahun 2018 hingga 2024 secara proyeksi, yang mencerminkan ruang yang luas untuk pertumbuhan di sektor ritel.

Di sisi lain, AMRT telah menerapkan strategi omnichannel secara efektif yang memberikan pelanggan pengalaman berbelanja yang mulus di berbagai platform. 

“Aplikasi ini juga menampilkan program loyalitas pelanggan, seperti pengumpulan poin, yang semakin meningkatkan pengalaman pelanggan,” ujar Rut.

Dari segi laporan keuangan, Mirae Asset memperkirakan bahwa laba AMRT akan terus meningkat masing-masing sebesar 15,3% untuk tahun 2023 dan diprediksikan akan tumbuh 14,2% untuk tahun 2024. 

“Hal ini didorong oleh rencana perseroan untuk membuka gerai baru, kenaikan harga jual rata-rata, dan upaya efisiensi operasional yang terus dilakukan,” katanya.

Sebagai informasi,PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk meraih laba bersih sekitar Rp 2,86 triliun pada 2022.

Capaian tersebut meningkat 48% dibanding tahun sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Naiknya laba emiten berkode AMRT ini ditopang oleh pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh 14% secara tahunan menjadi Rp 96,9 triliun pada 2022.

Sebagian besar pendapatan bersihnya berasal dari produk makanan yang mencapai Rp 67,33 triliun pada 2022, naik signifikan dibanding 2021 yang nilainya Rp 57 triliun.

Sementara pendapatan bersih dari produk non-makanan pada 2022 mencapai Rp 29,59 triliun, naik juga dibanding tahun sebelumnya Rp 27,88 triliun.

Kabar terkininya, AMRT akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 17 Mei 2023. Daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS tersebut akan diumumkan pada 17 April 2023.

Tahun ini AMRT juga masih bertahan dalam indeks LQ45 periode Februari-Juli 2023. LQ45 adalah daftar 45 emiten terpilih versi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang performanya dinilai baik berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi.

Reporter: Zahwa Madjid