Kinerja saham bank digital masih diproyeksikan masih tertekan di sepanjang 2023. Analis menilai, tren penurunan harga saham (downtrend) emiten bank digital sejak awal tahun lalu menjadi momentum negatif yang membuat investor lebih cenderung menjual saham.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani melihat secara umum, saham perbankan digital saat ini masih terlalu mahal alias overvalued. Dari sisi rasio harga saham dibanding nilai bukunya atau price to book value (PBV) emiten bank digital lebih tinggi rata-rata industri perbankan.
“Karena belum tentu kapan tren emiten tersebut akan mengalami pembalikan arah. Jadi secara valuasi emiten bank digital rata-rata masih kurang menarik,” ujar Arjun pada Katadata, Jumat (5/5).
Melihat dari aspek kinerja, masing-masing bank digital memiliki kinerja keuangan yang beragam.
Bank digital yang terafiliasi dengan GOTO Grup misalnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami laba yang positif di kuartal pertama senilai Rp 17,50 miliar namun turun tipis secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Lalu, bank digital milik CT Corp, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) tercatat mengalami kelonjakan laba bersih secara tahunan menjadi senilai Rp 90,50 miliar.
Sedangkan, bank digital yang terafiliasi dengan Grup Akulaku, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) masih merugi Rp 68,40 miliar walaupun posisi keuangan jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni laba bersih mereka melonjak drastis namun tetap mencatat laba yang negatif.
Sementara itu, bank digital milik BRI, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) meraup laba bersih masih positif senilai Rp4,37 miliar namun anjlok secara YoY sedangkan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) masih mengalami kerugian yang lebih dalam senilai Rp 46,17 miliar.
“Jadi secara keseluruhannya tidak ada dampak dari posisi keuangan atau prospek bank digital karena beberapa bank digital seperti ARTO dan BBHI masih berhasil mencatat kenaikan laba bersih," kata Arjun.
Melihat pergerakan saham sejak awal tahun ini atau year to date (YTD), beberapa saham menunjukkan tren penurunan. Seperti ARTO dalam setahun terakhir sudah menurun 41,4%, BBHI turun 28,6%, BBYB turun 11,6%, dan BANK yang turun 1,77%.
Sedangkan AGRO menjadi satu-satunya bank digital dengan kinerja yang positif secara YTD. Tercatat saham dalam satu tahun terakhir naik 0,99%.