Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Selasa (9/5). Analis memperkirakan IHSG berada dalam level di kisaran 6.800.
Phintraco Sekuritas mengatakan, potensi penguatan didukung oleh sejumlah data makro domestik yang solid. Sebut saja realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2023 yaitu 5,03% secara tahunan dan kondisi cadangan devisa US$ 144,2 miliar per akhir April 2023.
Selain itu, fokus pelaku pasar yang tertuju pada rilis data Indonesia consumer confidence index per April 2023. Sementara dari eksternal yaitu realisasi ekspor dan impor Tiongkok pada April 2023.
Adapun rekomendasi sahamnya adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Lalu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di di 6.706, 6.667, dan 6.612. Sedangkan level resistance berada di 6,825, 6,881, 6,960 dan 7,059.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk buy on weakness pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.650-2.750 dengan. Selanjutnya, hold atau trading buy pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 5.000-5.050.
Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 4.400-4.550.
Lalu ia pun merekomendasikan accumulative buy pada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan rentang 1.330-1.360. Kemudian hold atau buy on weakness pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan rentang harga 6.500-6.600