IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Saham-saham Rekomendasinya

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pada perdagangan Senin (3/4) ditutup menguat 21,89 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.827,1 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
10/5/2023, 06.34 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Rabu (10/5). Analis memperkirakan IHSG berada dalam level kisaran 6.800-6.810.

Riset Phintraco Sekuritas menyebutkan, katalis penguatan IHSG berasal dari kenaikan indeks keyakinan konsumen Indonesia yang mencapai level 126,1 di April 2023 dan 123,3 di Maret 2023. Indeks tersebut memperkuat katalis positif domestik. Antara lain realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2023 di atas perkiraan. Serta kondisi cadangan devisa per akhir April 2023 yang jauh di atas kecukupan internasional.

Dari eksternal, pasar mengantisipasi rilis inflasi AS yang diperkirakan bertahan di 5% secara tahunan di April 2023. Kondisi ini diyakini tidak akan merubah pandangan The Fed terhadap arah kebijakan dalam beberapa rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat ke depan.

"Dengan demikian IHSG berpeluang menguat, menguji 6.800 sampai 6.810 hari ini," tulis riset Phintraco Sekuritas, Rabu (10/5).

Adapun rekomendasi sahamnya yakni PT Astra International Tbk (ASII), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Lalu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, level support IHSG diprediksi akan berada di 6.706, 6.667 dan 6.612. Sedangkan level resistance berada di 6.825, 6.881, 6.960 dan 7.059

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rentang harga 2.800-2.850. Selanjutnya, hold atau trading buy pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rentang harga 5.000-5.050.

Investor juga direkomendasikan untuk speculative buy pada saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan rentang harga 600-650.

Lalu ia merekomendasikan hold atau speculative buy pada saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dengan rentang 520-570. Kemudian accumulative buy pada saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) dengan rentang harga 850-870 per sahamnya.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail