Saham emiten bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk ( BBYB) kembali dilepas oleh salah satu investornya, PT Gozco Capital yang menjual sebanyak 100 juta lembar saham.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham di atas 5% yang dirilis PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sampai dengan 9 Mei 2023, kepemilikan Gozco Capital dalam Bank Neo kini terdilusi dari sebelumnya 10,53% menjadi 9,70%.
“Sebelumnya 1,26 miliar berkurang menjadi 1,16 miliar,” dalam keterangan resminya.
Sebagaimana diketahui, Gozco Capital adalah pemegang saham pengendali lama Bank Neo yang sebelumnya bernama Bank Yudha Bhakti. PT Akulaku Silvrr Indonesia kemudian mengambil alih menjadi pengendali pada 2021 lalu. Gozco Capital merupakan bagian dari Gozco Group, konglomerat yang menjalanan bisnisnya di sektor finansial, perkebunan juga properti.
Dalam laporan yang sama, Akulaku menambahkan kepemilikan sahamnya dalam BBYB. Perusahaan fintech yang terafiliasi dengan Ant Group yang dimiliki miliarder Jack Ma tersebut malah membeli 7,8 juta saham Bank Neo.
Setelah transaksi tersebut, kepemilikan Akulaku di saham BBYB bertambah menjadi 26,80% dari sebelumnya 26,74%.
Diberitakan sebelumnya, memasuki 2023, kinerja Bank Neo Commerce mencatatkan rasio rugi bersih yang menyusut 83,5% secara tahunan menjadi Rp 68,4 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, perbaikan kinerja tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang melonjak 249% menjadi Rp 691,6 miliar pada kuartal I-2023.
Bank Neo Commerce juga mencatatkan kinerja yang semakin efisien, yang terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang berhasil dipangkas 8.560 bps menjadi 106,74% dari sebelumnya 192,34%.
Perusahaan juga mencatatkan kenaikan aset sebesar 52,54% menjadi sebesar Rp 19,11 triliun sepanjang kuartal I-2023, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 12,53 triliun.
Kenaikan aset ini sedikit banyak ditopang dari penyaluran kredit. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Bank Neo Commerce berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 10,91 triliun, atau naik sebesar 127,02% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,81 triliun.