Investasi saham makin dikenal di kalangan masyarakat, termasuk anak muda. Apalagi transaksi untuk investasi tersebut bisa dilakukan secara daring, termasuk kemudahan dalam membuka rekening efek.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham untuk berinvestasi agar tidak hanya menjadi sebuah spekulasi.
Investor kawakan Lo Kheng Hong menjelaskan dalam YouTube @ SahamPemula, sebelum berinvestasi ada baiknya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai saham yang akan dibeli. Seperti mengetahui isi laporan keuangan perusahaan dan mempelajarinya.
Melalui laporan kinerja perusahaan, investor bisa mengetahui terkait berapa penjualannya, laba, marjin keuntungan, dan laba per saham emiten tersebut. Serta imbal hasil yang dicetak perusahaan untuk pemegang saham atau return on equity (ROE).
“Kita juga bisa tahu berapa modal, hutang, berapa hutang dolar. Jadi kita pelajari semua. Jadi kita tidak membeli kucing dalam karung. Kalau kita semuanya tahu isinya, kita sedang berinvestasi, tapi kalau tidak tahu semuanya itu, kita sedang berspekulasi, ” ujar Lo Kheng Hong.
Sebagai informasi, investasi saham memiliki potensi return atau imbal hasil tinggi sebagai daya tarik utama. Salah satu tips bermain saham pemula yaitu memantau dan mempelajari secara berkala.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia sampai dengan akhir April 2023, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 10,8 juta investor. Jumlah itu tumbuh 5,54% secara year to date.
Beberapa orang memang memilih investasi untuk mencapai target tujuan. Seperti untuk liburan, membeli kendaraan, biaya pendidikan, hingga dana pensiun.
Diberitakan sebelumnya, Lo Kheng Hong yang kerap mendapat julukan sebagai Warren Buffett-nya Indonesia kini makin cuan besar. Sebab kepemilikan Pak Lo biasa ia disapa atas beberapa saham yang dimilikinya pada kuartal I 2023 ini mayoritas mencetak kinerja yang kinclong, bahkan salah satunya ada yang naik 66 kali lipat.
Berikut beberapa emiten yang tercantum di dalam portofolio saham Lo Kheng Hong, yakni PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).