Dow Jones dan S&P Melemah Usai The Fed Isyaratkan Kenaikan Suku Bunga

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
Penulis: Syahrizal Sidik
29/6/2023, 11.04 WIB

Dua indeks utama acuan Bursa Wall Street, Dow Jones dan S&P 500 kompak melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat (28/6) setelah The Federal Reserve mengisyaratkan akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

Dow Jones Industrial Average turun 74,08 poin, atau 0,22%, menjadi 33.852,66, S&P 500 kehilangan 1,55 poin, atau 0,04%, menjadi 4.376,86. Hanya indeks Nasdaq Composite yang naik 36,08 poin, atau bertambah 0,27%, menjadi 13.591,75.

Saham Apple Inc mencatatkan rekor tertinggi penutupan untuk sesi kedua berturut-turut. Tesla, Microsoft dan Alphabet juga menjadi pendongkrak terbesar indeks S&P 500.

Tetapi, saham pembuat chip Nvidia tetap menjadi favorit di antara investor yang ingin bertaruh pada kecerdasan buatan. Saham Nvidi ditutup turun 1,8% setelah Wall Street Journal melaporkan Amerika Serikat dapat memberlakukan pembatasan baru pada ekspor cip AI ke Cina.

Sebanyak empat dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan energi naik 1% sementara layanan komunikasi bertambah 0,8%. Penurunan terbesar adalah utilitas defensif yang terkoreksi 1,5%.

Investor mencermati mengenai arah kebijakan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga dan mengatakan dia tidak melihat inflasi jatuh ke tingkat target bank sentral pada tahun ini atau tahun depan.

Di forum Bank Sentral Eropa pada Rabu kemarin, Powell juga mengatakan Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

"S&P menghabiskan sebagian besar sesi di zona merah, investor tampaknya menerima komentar Powell dengan tenang karena tanda-tanda kekuatan ekonomi," menurut Quincy Krosby, Kepala Strategi Global LPL Financial, dikutip dari Reuters, Kamis (29/6).

"Pondasi yang lebih kuat untuk ekonomi menunjukkan bahwa resesi masih belum diperkirakan dalam waktu dekat," kata Krosby.

Ia memprediksi, Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC berikutnya.

Krosby juga menyambut baik kenaikan indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 yang menambahkan 0,5% untuk kenaikan hari ketiga berturut-turut, di pasar yang sangat bergantung pada megacaps untuk keuntungan tahun ini.

"Dengan kenaikan Russell, kekhawatiran atas pasar yang berat agak diredakan karena perusahaan kecil dan menengah menikmati minat investor," katanya.

Sementara itu, CEO Phil Blancato, Ladenburg Asset Management, mengatakan Powell tidak salah untuk menjaga kebijakan tetap ketat di tengah inflasi yang masih tinggi.

Pasar sekarang melihat peluang 79,4% dari kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25%-5,50% pada bulan Juli dan memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun 2023, menurut alat Fedwatch CMEGroup.