PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) berencana melakukan ekspansi penambahan tiga gerai baru di Amerika Serikat usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini baru saja mencatatkan saham perdana Senin (10/7).
Perseroan mengalokasikan dana dari hasil IPO untuk ekspansi gerai toko, terutama produk utama atau flagship di Amerika Serikat. CEO Teguk Indonesia Maulana Hakim menjelaskan sebelumnya Teguk telah membuka gerai di New York, pada Oktober 2022.
“Yang di AS, rencana kita menambah tiga karena memang AS beda market-nya dengan Indonesia. Kita tidak boleh tergesa-gesa karena Teguk melihat dari perilaku konsumen,” ujar Maulana kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/7).
Untuk di dalam negeri, Teguk mengalokasikan dana untuk pengembangan dan peremajaan toko. Perseroan berencana membuka gerai di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebagai informasi, Teguk melaksanakan pencatatan perdana saham di bursa domestik pada Senin (10/7), hari ini dengan harga penawaran Rp 110 per saham.
Hingga akhir perdagangan hari ini, Senin (10/7) saham TGUK meroket hingga menyentuh batas atas atau auto rejection (ARA) 34,55% ke level Rp 148 per saham. Volume perdagangan mencapai 34,18 juta dengan nilai transaksi Rp 5,06 miliar dan frekuensi 3.931 kali.
Perusahaan menyebut TGUK masuk menjadi bagian dari saham syariah di bursa Indonesia. NAS Consulting & Research mencatat, perusahaan yang bergerak di bisnis makanan dan minuman yang melantai di BEI mencatatkan nilai saham yang terus meningkat.
Adapun, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau setara 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 16 per lembar. Maka dana yang bisa diraih perseroan sebanyak-banyaknya Rp 117,8 miliar dari IPO.
Selain menerbitkan saham baru, TGUK juga menawarkan waran seri I sebanyak 428,57 juta atau sebanyak 17,14% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Waran seri I ini memiliki rasio 5:1 terhadap saham TGUK. Harga pelaksanaan waran seri I ini yaitu Rp 152 per waran. Maka TGUK meraup dana dari waran yaitu Rp 65,14 miliar.