Perusahaan pengelola bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Agustus nanti. Cinema XXI sudah memulai proses penawaran awal atau bookbuilding mulai 10 sampai 14 Juli 2023.
Perusahaan melepas sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham atau setara 10% dengan rentang harga IPO Rp 270 sampai dengan Rp 288 setiap saham. Dengan begitu, bila mengacu pada rata-rata harga tertingginya, perusahaan yang akan tercatat dengan kode saham CNMA ini berpotensi meraup dana IPO Rp 2,40 triliun.
Bagaimana kinerja keuangannya? Merujuk prospektus yang dipublikasikan, Cinema XXI mencatatkan kerugian Rp 25,58 miliar pada kuartal pertama 2023. Pendapatan bioskop pada kuartal pertama 2023 senilai Rp 530,27 miliar, naik 30,30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 406,94 miliar.
Pendapatan perusahaan pada kuartal pertama yaitu Rp 883,25 miliar dari sebelumnya Rp 635,65 miliar. Pendapatan tersebut harus tertekan beban dan biaya operasi hingga Rp 866,63 miliar pada kuartal pertama 2023.
Namun, sepanjang tahun 2022, Cinema XXI tercatat meraih laba senilai Rp 504,53 miliar, berkebalikan dari tahun 2021 yang rugi Rp 365,8 miliar. Perusahaan meraup pendapatan bioskop Rp 2,7 triliun, meningkat 225,5% dibandingkan dengan tahun 2021 yang senilai Rp 829,54 miliar. Sedangkan, pendapatan secara konsolidasi mencapai Rp 4,4 triliun.
Kerugian paling besar terjadi pada 2020 yaitu Rp 578,87 miliar. Jika dikalkulasikan, jumlah kerugian dari 2020 dan 2021 yaitu Rp 944,67 miliar, hampir menyentuh Rp 1 triliun. Namun, pada saat sebelum pandemi Corona di tahun 2019, perusahaan mampu memperoleh laba hingga Rp 1,27 triliun. Saat itu, pendapatannya tembus Rp 4,44 triliun.
Adapun, jumlah bioskop yang dikelola Cinema XXI mencapai 225 dengan jumlah layar sebanyak 1.216 unit sampai 31 Desember 2022, jumlah ini terus bertambah dari 2021 sebanyak 222 bioskop.
Sedangkan, jumlah penonton Cinema XXI pada 2022 mencapai 67,05 juta, melejit 200,12% dibandingkan dengan 2021 yaitu 22,34 juta. Penurunan penonton diawali pada tahun 2020 yaitu 20,34 juta. Padahal, jumlah penonton pada 2019 tercatat 111,74 juta.
"Jumlah penonton dipengaruhi dampak negatif dari COVID-19," tulis manajemen perusahaan dalam prospektusnya, dikutip Selasa (11/7).
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi Cinema XXI:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Suryo Suherman
Komisaris : Melia Suherman
Komisaris : Harris Lasmana
Komisaris : Sacheen Harris Lasmana
Komisaris Independen : Mohammad Noor Rachman Soejoeti
Komisaris Independen : Ir. Ongki Wanadjati Dana
Direksi
Direktur Utama : Ir. Hans Gunadi, M.Sc
Direktur : Arif Suherman
Direktur : Tri Rudy Anitio
Direktur : Dody Suhartono