Emiten konstruksi BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Juni 2023 sebesar Rp 11,62 triliun. Kontrak baru tersebut tumbuh 6,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 10,93 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi optimistis dapat memenuhi target kontrak baru yang ditetapkan di akhir tahun 2023 ini sebesar Rp 34 triliun.
Dia mengatakan PTPP terus mempertahankan kinerja perusahaan termasuk kinerja keuangan yang ditunjang secara selektif dengan pemilihan proyek yang berkontribusi positif terhadap keuangan dan meraih target divestasi Rp 1,4 triliun hingga akhir tahun ini.
Bakhtiyar mengatakan dengan raihan kinerja perusahaan sampai dengan saat ini, PTPP menyanggupi akan memenuhi kewajiban atas pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2018 Seri B yang akan jatuh tempo pada bulan Juli ini.
"Perusahaan akan terus meningkatkan tata kelola dan kinerja perusahaan di mana salah satunya didukung oleh pengembangan sistem ERP yang telah diterapkan sejak tahun 2016,” kata Bakhtiyar, dalam keterangan resmi, Rabu (12/7).
Secara rinci, perolehan kontrak baru di semester pertama berasal dari proyek The North-South Commuter di Filipina Rp 1,36 triliun, Bendungan Cibeet Rp 937 miliar, dan East Port Lamongan Phase 1A & 1 B senilai Rp 767 miliar.
Selanjutnya, Jalan Tol Bayung Lencir Tempino Paket 2 sebesar Rp 683 miliar, Gedung BSI Antara sebesar Rp 607 miliar, Pembangunan Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik sebesar Rp 397 miliar.
Lalu ada Universitas Haluoleo Kendari Rp 240 miliar, Duplikasi Jembatan PIK sebesar Rp 205 miliar, dan Rumah Sakit Amanah Banjarmasin sebesar Rp 201 miliar.
Sampai Juni 2023, kontrak baru dari pemerintah mendominasi perolehan kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 45,67%, disusul oleh BUMN sebesar 27,27%, dan swasta sebesar 27,06%.
Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari perusahaan induk 85,10% dan anak usaha 14,90%. Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis gedung sebesar 34,8%, jalan dan jembatan sebesar 24,6%, serta perkeretaapian sebesar 11,7%. Lalu, proyek bendungan sebesar 9,7%, pelabuhan 8,5%, industri 7,4%, irigasi 2,1%, dan proyek minyak dan gas sebesar 1,1%.
Selain itu, sampai dengan akhir Juni 2023, PTPP telah menggenggam delapan proyek IKN dengan total nilai kontrak sebesar Rp 4,15 triliun. Berikut progresnya:
1 Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 1 sudah 100,00%
2 Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 2 sudah mencapai 63,09%
3 Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat mencapai 26,27%
4 Jalan Tol IKN Segment 3B Kariangau - Sp. Tempadung mencapai 24,55%
5 Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara mencapai 13,97%
6 Gedung Kantor Kepresidenan RI mencapai 15,03%
7 Gedung Kementerian Sekretariat Negara RI mencapai 8,89%
8. Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik yang merupakan kontrak baru.