Perusahaan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) pada penjatahan terpusat atau pooling tranche hingga 25,7 kali.

“Minat investor dalam penjatahan terpusat atau pooling tranche sangat tinggi. Itu sebabnya terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription terhadap saham Cinema XXI hingga 25,7 kali. Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5% menjadi 12,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana dalam keterangan resmi, Rabu (2/8).

Optimisme Cinema XXI akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia tecermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada tanggal 10–14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada tanggal 27–31 Juli 2023 lalu.

“Kami menyambut baik dan mengapresiasi respon positif dari para investor. Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI,” ujar Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk Hans Gunadi.

Cinema XXI, pemimpin di industri bioskop Tanah Air sebagai informasi sebentar lagi akan resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CNMA pada Rabu (2/8).

Cinema XXI menerbitkan 8,33 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp 270 untuk setiap lembar saham. Dari aksi korporasi ini, Cinema XXI mengumpulkan total dana sebesar Rp 2,25 triliun.

Halaman: