Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,31% ke level 6.999 pada sesi pertama perdagangan awal pekan ini, Senin (4/9). Saham di sektor energi seperti Amman Mineral dan Merdeka Battery Materials menjadi penggerak IHSG di sesi pertama.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai transaksi hingga separuh perdagangan hari ini mencapai Rp 5,02 triliun dengan volume 11,72 miliar saham dengan frekuensi 683 ribu.
Sebanyak 246 saham menguat, 261 saham lainnya melemah dan 236 saham bergerak stagnan. Nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 10.352 triliun.
Sejumlah saham yang aktif diborong investor ialah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 247 miliar, PT Amman Mineral Internasional (AMMN) Rp 227 miliar, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp 206 miliar dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Rp 202,8 miliar.
Mirae Asset Sekuritas dalam publikasi risetnya memproyeksikan, secara teknikal IHSG hari ini akan melaju dalam rentang 6.963 sampai 7.005.
Sejumlah katalis yang menjadi penggerak IHSG dari sisi global berasal dari kekhawatiran pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat, The Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneter ketat (hawkish).
"Investor global masih akan menantikan pidato dari beberapa pimpinan The Fed," tulis Mirae Asset, dikutip Senin (4/9).
Sedangkan, dari dalam negeri, katalis bersumber dari pemerintah yang menganggarkan subsidi energi dan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih tinggi untuk tahun depan, antara lain untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Sehaluan dengan IHSG yang menguat, mayoritas bursa saham Asia ditutup perkasa. Indeks Nikkei naik 0,51%, indeks Hang Seng menguat 2,35%. Shanghai Composite juga terapresiasi 1,07% dan indeks Straits Times terkerek 0,20%.
Dari bursa domestik, tiga sektor yang menjadi penopang IHSG dengan kenaikan harian paling tinggi ialah energi dengan kenaikan 1,38%, diikuti sektor bahan baku yang naik 1,43%, sektor industri juga naik 0,50%. Sedangkan, sektor yang melemah keuangan yang turun 0,03%, infrastruktur 0,27% dan sektor barang konsumer primer 0,83%.