Saham emiten pertambangan tembaga, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) kembali melesat pada perdagangan Selasa ini (12/9) meski masuk dalam pantauan bursa karena harga sahamnya bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Padahal, pada penutupan perdagangan Senin kemarin (11/9), saham Amman Mineral sempat anjlok 1,79% ke posisi Rp 5.500 setiap saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, selepas sesi pertama Selasa ini, harga saham AMMN menguat 5,45% ke level Rp 5.800 per saham atau naik 300 poin dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 417,11 triliun.
Hari ini, saham Amman Mineral ditransaksikan pada rentang Rp 5.500 sampai dengan Rp 5.825 per unit dengan frekuensi sebanyak 13.132 kali dan volume saham lebih dari 60 juta unit.
Bila dilihat dalam rentang tiga bulan terakhir, saham perusahaan kongsi Grup Medco, Salim dan Bakrie ini sudah melesat 89,12%. Sedangkan, dalam sepekan terakhir, saham AMMN menguat 16,73%
Dalam keterangannya, BEI menyebut pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
"BEI sedang mencermati perkembangan transaksi saham seiring terjadinya UMA pada saham Amman Mineral Internasional," tulis otoritas bursa, dikutip Selasa (12/9).
BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, investor diminta mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi Amman Mineral bila belum mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Amman Mineral melantai perdana di BEI pada 7 Juli 2023 lalu dengan melepas sebanyak 6,33 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 125 per unit. Sehingga, perusahaan meraih dana IPO sebesar Rp 10,73 triliun.
Saat ini, PT AP Investment saat ini bertindak selaku pemegang saham pengendali Amman Mineral dengan kepemilikan 15,58%, kepemilikan Grup Medco, melalui PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Rp 21,09%, dan PT Sumber Gemilang Persada sebesar 32,44%.