Musim kemarau berkepanjangan akibat fenomena cuaca kering atau El Nino, menyebabkan harga minyak sawit mentah atau CPO mengalami kenaikan. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi kinerja keuangan emiten CPO akan mendapatkan dukungan dari naiknya harga minyak sawit.
Mirae Asset menilai, kenaikan harga CPO akan memiliki dampak signifikan pada beberapa emiten sawit di bursa. Mirae merekomendasikan pembelian untuk saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan target harga Rp 1.180 untuk 12 bulan ke depan. Kemudian, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menahan posisi atau hold dengan target harga Rp 8.250 dan PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS).
Research Analyst Mirae Asset, Rizkia Darmawan mengatakan proyeksi terbaru menunjukkan dampak El Nino diperkirakan akan berdampak negatif pada operasional perkebunan kelapa sawit. Meskipun begitu, Darmawan juga menekankan, penurunan produksi ini berpotensi mendorong kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di pasar global.
“Fenomena El Nino memengaruhi permintaan minyak nabati dunia, salah satunya CPO karena produksinya atau suplainya turun di tingkat global dan kemudian mendongkrak harga komoditas tersebut di pasaran,” ujar Darma di acara Mirae Asset Media Day di Jakarta, Selasa (12/9).
Sementara itu, ia mengatakan harga CPO mengalami kenaikan RM3.800/ton sejak Juni. Pada awal tahun, rata-rata harga CPO berada pada kisaran RM3.900/ton dan turun sekitar 12%. Namun, pada Juni lalu, CPO sempat turun hinga kisaran RM3.300/ton tetapi kembali naik hingga awal bulan ini.
Darmawan juga mengungkapkan dampak dari El Nino diproyeksikan akan berlanjut dan diperkirakan akan menyebabkan harga CPO kembali meningkat hingga akhir tahun. Namun, kemungkinan besar harga tidak akan mencapai tingkat RM4.600 per ton (sekitar US$1.000 per ton) seperti yang terjadi pada periode 2021-2022.
Darmawan juga membeberkan beberapa risiko yang dapat mempengaruhi prediksi kenaikan harga komoditas CPO Di antaranya potensi gangguan produksi akibat cuaca El Nino dan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng domestik ketika harga CPO global meningkat.