Saham-saham Amerika Serikat (AS) merosot pada perdagangan Rabu (20/9). Penurunan setelah bank sentral AS Federal Reserve mempertahankan suku bunga utama tidak berubah seperti yang diperkirakan. Serta merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi dengan peringatan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai.
Ketiga indeks saham utama AS melemah setelah pengumuman tersebut, dengan saham-saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga seperti Microsoft Corp (MSFT.O), Apple Inc (AAPL.O) dan Nvidia Corp (NVDA.O) menyebabkan Nasdaq mengalami penurunan terbesar.
Dow Jones Industrial Average turun 76,85 poin atau 0,22% menjadi 34.440, S&P 500 kehilangan 41,75 poin atau 0,94% menjadi 4.402 dan Nasdaq Composite turun 209,06 poin atau 1,53% menjadi 13.469.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor yang sensitif terhadap suku bunga dan teknologi mengalami persentase kerugian terbesar.
S&P 500 membukukan 14 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan 6 harga terendah baru. Lalu Nasdaq Composite mencatat 39 titik tertinggi baru dan 246 titik terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 9,73 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,07 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Perusahaan otomasi pemasaran Klaviyo (KVYO.N) naik 9,2% dalam debutnya di Bursa Efek New York, penawaran umum perdana ketiga dalam beberapa hari terakhir, setelah Arm Holdings dan Maplebear Inc (CART.O).
Pengumuman The Fed disertai dengan Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) dan dot plot, yang memperkirakan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin tahun ini, dan mencapai puncaknya pada kisaran 5,50%-5,75%. Proyeksi SEP juga menyerukan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tahun depan.
"Ini adalah volatilitas standar pada hari Fed. Namun hal ini bukanlah sebuah peristiwa yang tidak terduga, karena pasar mengambil tindakan dengan tenang,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska dikutip dari Reuters, Kamis (21/9).
Proyeksi yang diperbarui melihat tingkat target dana Fed turun tipis menjadi 5,1% pada akhir tahun depan dan menjadi 3,9% pada akhir tahun 2025. Sejak The Fed mulai melakukan pengetatan pada bulan Maret, inflasi inti telah mereda.
Namun penurunan perlahan menuju target bank sentral sebesar 2% berjalan lambat dan tidak merata. SEP memperkirakan inflasi akan turun menjadi 3,3% pada akhir tahun, dan mendekati target rata-rata tahunan bank sentral sebesar 2%.
Pada konferensi pers berikutnya, Ketua Fed Jerome Powell dikatakan akan mempertegas proyeksi ekonomi yang lebih baik dengan memperingatkan bahwa perjalanan inflasi masih panjang sebelum mencapai target tersebut.