Setelah pandangan hawkish dari Federal Reserve membuat saham-saham di Bursa Amerika Serikat (AS) anjlok minggu lalu, serangan berita diperkirakan akan terus berlanjut di pekan ini.
Mengutip Yahoo Finance, Senin (25/9) informasi terbaru mengenai pemogokan buruh, pembacaan baru pada ukuran inflasi pilihan The Fed dan pendapatan dari Costco (COST) dan Nike (NKE) jadi perhatian investor.
Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, yang dirilis pada Jumat (22/9) pagi akan menjadi rilis data ekonomi terbesar pekan ini. Lalu Selasa (26/9) dan Jumat (29/9) akan ada pemeriksaan sentimen konsumen dari Conference Board dan University of Michigan, sementara data perumahan dan pembaruan pertumbuhan ekonomi triwulanan juga akan dijadwalkan.
Seminggu ke depan juga akan membawa potensi tantangan makro lainnya menjadi pusat perhatian seiring dengan semakin dekatnya penutupan pemerintahan pada tanggal 1 Oktober.
Indeks-indeks Bursa Saham AS Wall Street kembali jatuh pada Jumat (22/9). Wall Street sudah melemah selama empat hari beruntun.
Hal itu membuat S&P 500 dan Nasdaq mencatat kinerja mingguan terburuk sejak Maret 2023. Dow Jones Industrial Average turun 106,58 poin atau 0,31% menjadi 33.963,84 pada Jumat. Sedangkan S&P 500 terkoreksi 0,23% menjadi 4.320,06. Nasdaq Composite juga tergelincir 0,09% menjadi 13.211,81.