Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank Rilis Hari Ini, BEI Ungkap Alasannya
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) meluncurkan indeks sektor perbankan, yaitu Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank pada Rabu (4/10).
Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank mengukur kinerja harga dari 10 saham perbankan yang memiliki peringkat investment grade dengan likuiditas transaksi, serta kinerja keuangan yang baik.
BEI menyebut selama lima tahun terakhir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa industri perbankan di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik. Walaupun pandemi Covid-19 sempat menekan aktivitas ekonomi negara.
"Perbankan memiliki peran kunci dalam membantu meningkatkan iklim investasi, serta menunjang pertumbuhan pasar modal Indonesia," ucap Pj.S. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resminya, Rabu (4/10).
Dalam catatan BEI, saham perbankan menguasai 33% kapitalisasi pasar modal di Indonesia. Saham perbankan juga dominan di antara saham-saham yang likuid dan kapitalisasi pasar besar. Hal ini ditunjukkan dari kapitalisasi pasar pada indeks IDX80, LQ45, dan IDX30 dengan porsi saham perbankan lebih dari 45% untuk indeks LQ45 dan IDX30.
BEI menyebut jika penentuan konstituen indeks IDX-PEFINDO Prime Bank dilakukan dengan memilih 10 saham sektor perbankan yang memiliki peringkat tertinggi berdasarkan sejumlah faktor. Adapun sejumlah faktor tersebut yaitu investment rating, likuiditas, total asset, kapitalisasi pasar, valuasi, dan legal.
Metode penghitungan indeks IDX-PEFINDO Prime Bank menggunakan Adjusted Market Capitalization Weighted yang disesuaikan berdasarkan rasio free float. Hal ini dengan menerapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 35% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 3 Januari 2017 dengan nilai awal 100.
Evaluasi berkala atas Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank terdiri dari evaluasi mayor dan evaluasi minor. Evaluasi mayor bertujuan untuk melakukan pemilihan dan pembobotan ulang atas konstituen indeks, akan dilakukan pada akhir bulan Juni dan Desember.
Sementara evaluasi minor bertujuan untuk memperbarui faktor free float, serta melakukan pembatasan ulang atas bobot saham, akan dilakukan pada akhir bulan Maret dan September. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Hari Bursa pertama pada bulan berikutnya.
"BEI berharap peluncuran Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank dapat menjadi alternatif panduan baru untuk berinvestasi pada saham-saham di sektor perbankan," sebut BEI.
Selain itu, BEI menyebut jika indeks IDX-PEFINDO Prime Bank dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF).
Berikut 10 emiten yang masuk IDX-PEFINDO Prime Bank dan laju sahamnya berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 10.09 WIB:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Harga saham BBCA melemah 0,54% ke level Rp 9.175.
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Harga saham BBNI turun 1,20% ke level Rp 10.325.
3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Harga saham BBRI turun 0,95% ke level Rp 5.225.
4. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
Harga saham Bank Danamon turun 1,4% ke level Rp 2.810.
5. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Harga saham Bank Mandiri turun 1,65% ke level Rp 6.000.
6. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Harga saham BNGA melemah 1,49% ke level Rp 1.645.
7. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Harga saham Bank Syariah Indonesia terkoreksi 2,27% ke level Rp 1.500.
8. PT Bank BTPN Tbk (BTPN)
Harga saham BTPN tergelincir 0,37% ke level Rp 2.690.
9. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Harga saham NISP turun 1,79% ke level Rp 1.095.
10. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
Harga saham PNBN turun 0,40% ke level Rp 1.230.