PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dengan kode emiten PJAA per 30 September 2023 meraup laba bersih sebanyak Rp 170 miliar, terbang 130% dari periode yang sama tahun lalu Rp 74 miliar. Alhasil laba per saham dasar naik 133% ke posisi Rp 107 dari sebelumnya Rp 46 miliar.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Winarto, menyebut kenaikan ini disebabkan tren peningkatan dalam sektor usaha wisata yang pulih sejak Covid 19.
“Tren peningkatan sektor usaha wisata sangat membahagiakan, kami telah belajar banyak dari peristiwa pandemi. Dalam kondisi sulit sepanjang 2022, Ancol telah bisa mencatatkan laba dengan pencapaian pengunjung 7,8 juta orang,” ucap Winarto berdasarkan keterangan resmi, Rabu (11/10).
Winarto menyebutkan, lonjakan pengunjung kawasan wisata Ancol mencapai lebih dari 8,1 juta orang sampai dengan kuartal tiga 2023. Akibat lonjakan tersebut, Ancol juga meraup pendapatan bersih Rp 902,6 miliar, meningkat 43% dari periode yang sama tahun lalu Rp 630,4 miliar.
Sementara PJAA membukukan laba kotor terakumulasi sebanyak Rp 491,9 miliar, melejit 43% dari tahun sebelumnya sebanyak Rp 343,2 miliar. Laba usaha Rp 337,8 miliar, melambung 92% dari periode sebelumnya senilai Rp 175,8 miliar. Tak hanya itu, pendapatan bunga Ancol sebesar Rp 18,6 miliar dari sebelumnya Rp 9,1 miliar.
Ancol juga mengalami pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan sebanyak 202% dari Rp 83,3 miliar menjadi Rp 251,6 miliar. Sedangkan beban pajak penghasilan bersih Rp 81,9 miliar, naik 695% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,3 miliar.