Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali tertekan setelah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Kamis ini (12/10), saham GOTO ditutup di level Rp 73 per saham.
Level ini merupakan yang terendah sejak perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 lalu yaitu Rp 338 per saham atau mengalami penurunan sebesar 70,56%.
Berdasarkan data perdagangan, harga saham GOTO, hari ini kembali anjlok 7,59% dari posisi penutupan perdagangan Rabu (11/6) kemarin, yakni Rp 79. Sejak perdagangan dibuka, sahamnya sudah berada di zona merah dengan Rp 71 per saham sebagai level paling rendah.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 7,21 miliar dengan nilai transaksi Rp 545,95 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 49.974 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 87,7 triliun.
Jika menelisik data pergerakan saham, kinerja harga GOTO cenderung anjlok. Secara year to date sahamnya turun 19,78%. Lalu selama 6 bulan terakhir, saham GOTO terperosok 32,41%. Dalam seminggu, sahamnya terperosot 13,10%.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa, 10 Oktober 2023 kemarin, menandai masuknya International Finance Corporation (IFC) sebagai investor baru GOTO melalui private placement. Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia ini menerbitkan 17 miliar saham baru Seri A yang diserap oleh IFC dengan harga pelaksanaan Rp 90 per unit. Aksi korporasi ini menambah jumlah saham beredar GOTO menjadi 1,20 triliun lembar saham.
Sebelumnya, bank investasi global JP Morgan, dalam risetnya sempat menyebut ada sejumlah katalis positif baru yang berimbas positif kepada kinerja saham GoTo Gojek Tokopedia dalam jangka pendek. Masuknya IFC, menurut JP Morgan diramal akan meningkatkan pelaksanaan strategi ESG GOTO dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Katalis pendorong harga saham GOTO lainnya adalah dengan disahkannya Peraturan Menteri Perdagangan No.31/2023 pada 26 September yang memisahkan e-commerce dari media sosial dan membatasi transaksi lintas batas.
Sebelumnya, Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan untuk ada kemungkinan jika harga saham GOTO dapat menembus Rp 50 alias 'saham gocap'. "Apakah GOTO bisa menuju Rp 50, tentu selalu ada kemungkinan juga," ucapnya kepada Katadata.co.id.
Menurutnya, tekanan jual saham GOTO masih tinggi, sebabnya disarankan kepada investor untuk menunggu hingga kondisi stabil. "Investor sebaiknya menunggu harga stabil, ketika sudah tidak Auto Reject Bawah (ARB) setidaknya dalam seminggu," kata dia.