Nilai kapitalisasi pasar perusahaan emiten energi terbarukan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terus melesat semenjak sahamnya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023 lalu.
Pada perdagangan Selasa ini (17/10), nilai kapitalisasi pasar BREN sudah mencapai Rp 442,83 triliun, atau berada pada peringkat keenam dengan nilai market cap terbesar di bursa di bawah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Hal ini menjadikannya sebagai emiten EBT dengan kapitalisasi terbesar di pasar modal domestik.
Kapitalisasi pasar BREN, perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini sudah mengalahkan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang senilai Rp 373,46 triliun dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 236,83 triliun.
Bahkan, kapitalisasinya sudah mengalahkan dua perusahaan milik Prajogo lainnya yang sudah lebih lama melantai di bursa, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 109,68 triliun dan saham PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Rp 225,79 triliun
Di pasar modal, saham BREN terus mencetak rekor auto reject atas (ARA) selama 7 hari berturut-turut. Hari ini, saham BREN juga kembali mengalami kenaikan 20,36% ke level Rp 3.310 per saham. Meski sempat terkoreksi pada awal perdagangan, saham Barito Renewables Energy hari ini ditrasaksikan pada rentang Rp 2.650 sampaiRp 3.370 per unit.
Sebagaimana diketahui, BREN melantai di bursa pada 9 Oktober 2023 dengan melepas 4,01 miliar saham ke publik atau setara 3% dari jumlah saham beredar.
Dengan harga penawaran umum Rp 780 per unit, melalui aksi korporasi itu, perusahaan meraih dana segar Rp 3,13 triliun. Sehingga, bila diakumlasi sepekan terakhir, saham BREN sudah memberikan keuntungan 172,43%.
Berikut 10 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa sampai dengan 17 Oktober 2023:
1. Bank Central Asia (BBCA) Rp 1.112 triliun
2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 784,32 triliun
3. Bayan Resources (BYAN) Rp 631,67 triliun
4. Bank Mandiri (BMRI) Rp 553 triliun
5. Amman Mineral Internasional (AMMN) Rp 443,53 triliun
6. Barito Renewables Energy (BREN) Rp 442,83 triliun
7. Telkom Indonesia (TLKM) Rp 373,46 triliun
8. Astra Internatioal (ASII) Rp 236,83 triliun
9. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Rp 225,79 triliun
10. Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 193,01 triliun