Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penambahan investor baru pada 2024 mendatang. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menargetkan, akan ada 2 juta investor baru atau 10% dari jumlah investor sebelumnya yakni 11,8 juta. 

“Target 2 juta, sekarang berapa 11,8 juta (investor) tambah 2 juta baru meningkat 10% tuh,” kata Jeffrey saat ditanyai perihal target investor di Gedung BEI, Kamis (26/10).

Faktor yang mampu mendukung pertumbuhan itu, karena masyarakat Indonesia memiliki potensi besar dan mampu menjadi investor. Jeffrey menyebut investor aktif akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasar modal. 

Hal ini, kata Jeffrey, harus melibatkan anggota bursa demi meningkatkan investor secara signifikan. Selain target investor, ia juga berharap kondisi pasar akan lebih baik dari tahun 2023. 

“Targetnya kita harapkan kondisi pasar akan lebih baik. targetnya ya harus lebih baik dari tahun ini,” ucap Jeffrey. 

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut perkembangan jumlah investor per 24 Oktober 2023 meningkat sebanyak Rp 11,85 juta single investor identification atau SID. Angka tersebut meningkat sebanyak empat kali lipat dalam lima tahun terakhir dan mayoritas didominasi oleh investor milenial dan gen z sebanyak 57,4%. 

Di sisi lain meskipun jumlah investor meningkat, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyebut berbagai tantangan masih menghantui pasar modal dan resiliensi akan terus diuji. Tak hanya tantangan global, melainkan juga tantangan geopolitik dunia sebab gejolak tensi politik akan berdampak pada perekenomian Indonesia. 

“Tantangan geopolitik dunia, mengingat gejolak tensi politik tidak dapat dipungkiri akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia, harus memperkuat fundamental ekonomi melalui bauran kebijakan,” kata Inarno, Kamis (26/10).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila