Kerugian GOTO Turun 53% Hingga September jadi Rp 9,5 Triliun

Dokumentasi GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
Penulis: Syahrizal Sidik
30/10/2023, 16.58 WIB

Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), membukukan penurunan kerugian bersih 53% dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp 9,5 triliun dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 20,3 triliun.

Sementara itu, bila dilihat pada periode kuartal ketiga saja, kerugian bersih GOTO juga turun 64,2% menjadi Rp 2,4 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 6,7 triliun.

Perusahaan gabungan Gojek dengan Tokopedia ini tercatat membukukan pendapatan bersih Rp 16,6 triliun sampai dengan September, naik 7% secara tahunan. 

Terpangkasnya kerugian itu lantaran GOTO berhasil menekan beban iklan dan pemasaran hingga 53,4% menjadi Rp 1,5 trilun dibanding September 2023 lalu Rp 1,5 triliun. Selain itu, beban gaji dan imbalan karyawan juga mengalami penurunan 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun dibanding September 2022 lalu Rp 4,5 triliun. 

Perseroan juga melaporkan perbaikan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar 74% year-on-year mencapai -Rp 0,94 triliun, yang didorong peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha secara disiplin. Di saat yang sama, GTV GOTO tumbuh 5,2% menjadi Rp 151 dibanding kuartal II 2023.

Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan pertumbuhan GTV tersebut didorong oleh pertumbuhan unit bisnis E-Commerce dan On-Demand Services. Hal ini disebabkan oleh strategi perseroan memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAMmelalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers). 

"Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat. Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar kami, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang,” kata Patrick, dalam keterangan resminya, Senin (30/10).

Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, menjelaskan, perseroan juga mencatat adanya perbaikan secara berturut-turut pada margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan. Hal ini didorong oleh efisiensi beban operasional, dengan mengurangi redudansi serta pemanfaatan teknologi untuk menekan biaya.

"Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi,” katanya. 

Meski demikian, perusahaan melihat adanya kompetisi yang semakin ketat dan kemungkinan akan terus berlanjut. Perseroan akan merespons hal ini dengan prinsip kehati-hatian dan menyeimbangkan pertumbuhan dengan profitabilitas.

Berikut ringkasan kinerja GOTO:  

  • Margin kontribusi Grup mencapai 0,75% sebagai persentase dari nilai transaksi bruto (GTV) meningkat 149 basis poin (bps) year-on-year atau mencapai Rp1,1 triliun.
  • Pendapatan bruto  tumbuh 1% year-on-year mencapai Rp 6,0 triliun.
  • GTV Grup meningkat 5% dibandingkan kuartal sebelumnya, senilai Rp151,3 triliun, setelah penurunan selama dua kuartal berturut-turut. 
  • Insentif dan biaya pemasaran produk menurun sebesar 36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan penghematan sebesar Rp2,1 triliun pada kuartal ketiga ini.