Lo Kheng Hong kembali bisa tersenyum lebar. Sebab deretan emiten portofolio investor kawakan Tanah Air itu secara mayoritas pada akhir September 2023 ini bisa meraih cuan.
Dari hasil rekapan, laba terbesar yang dicetak dari emiten jagoan Lo Kheng Hong dialami oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang meraih Rp 4,95 triliun per September 2023. Sedangkan jika dilihat dari persentase, yang paling tinggi cuannya adalah PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) sebanyak 845,54%.
Berikut rincian laba dari emiten portofolio Lo Kheng Hong per kuartal tiga 2023:
- PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)
Clipan Finance Indonesia membukukan laba bersih periode berjalan Rp 717,48 miliar pada sembilan bulan 2023. Torehan laba tersebut melonjak 845,54% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 75,88 miliar.
Menelisik laporan keuangannya, pendapatan usaha mencapai Rp 1,82 triliun. Perolehan pendapatan Clipan Finance Indonesia naik 66,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 1,09 triliun.
- PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
Laba bersih Gajah Tunggal hingga September 2023 tercatat mencapai Rp 699,27 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp 169,33 miliar. Laba tersebut mengalami kenaikan hingga 513%.
Namun demikian, penjualan tercatat Rp 12,57 triliun, turun 1,4% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,75 triliun.
- PT Intiland Development Tbk (DILD)
Portofolio saham Lo Kheng Hong selanjutnya, yaitu Intiland Development yang mampu membalikkan rugi menjadi laba di kuartal tiga 2023. Laba tercatat Rp 99,80 miliar, naik 209% dari posisi yang sama tahun lalu rugi Rp 91,20 miliar.
Sementara pendapatan naik 74% menjadi Rp 3,35 triliun dari sebelumnya Rp 1,92 triliun. Pendapatan tersebut ditopang dari segmen penjualan high rise yang meraup sebanyak Rp 1,86 triliun atau meningkat 242% dari periode yang sama sebelumnya Rp 546 miliar.
- PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Salah satu bank yang menjadi koleksi saham Lo Kheng Hong, mencatatkan laba Rp 3,05 triliun. Laba NISP tumbuh 20% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,55 triliun.
Adapun, pendapatan bunga bersih 17% secara tahunan. Perseroan meraup pendapatan bunga Rp 7,38 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Emiten bank selanjutnya yang merupakan koleksi Lo Kheng Hong yaitu Bank CIMB Niaga yang meraup laba bersih secara konsolidasi Rp 4,95 triliun hingga September 2023. Laba perusahaan naik 27,24% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,89 triliun.
Kinerja laba bersih BNGA disokong peningkatan pendapatan bunga bersih senilai Rp 10,18 triliun hingga September 2023, dari sebelumya Rp 9,97 triliun.
- PT ABM Investama Tbk (ABMM)
ABM Investama mencatatkan laba bersih sebesar US$ 225,77 atau setara Rp 3,6 triliun per September 2023. Laba tersebut tumbuh 8% dari US$ 169,92 juta pada periode yang sama tahun 2022.
Pencapaian tersebut ditopang oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai US$ 1,13 miliar per 30 September 2023. Meningkat dari periode yang sama sebelumnya 2022 US$ 1,02 miliar. Sementara beban pokok pendapatan juga ikut naik, per September 2023 senilai US$ 636,91 juta meningkat menjadi US$ 813,33 juta pada 2023.
- PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
Global Mediacom mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 492,34 miliar atau turun 42,19% per September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan BMTR juga merosot 16,60% per kuartal tiga 2023 menjadi Rp 8,09 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun yang sama.
- PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)
Austindo Nusantara Jaya mencatatkan laba US$ 610,3 ribu, setara Rp 9,6 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.884 per dolar AS. Laba ANJT yang merupakan salah satu emiten koleksi Lo Kheng Hong menurun jika dibandingkan September 2022 yang lalu.
Adapun total pendapatan sebesar US$ 176,7 juta, setara Rp 2,8 triliun hingga September 2023. Pendapatan ini menurun 12,5% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 201,8 juta.
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
Peusahaan Gas Negara mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 198,5 juta atau setara Rp 3,15 triliun di triwulan tiga 2023. Laba tersebut turun 36% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 310,52 juta atau Rp 4,93 triliun.
Pencapaian laba bersih tersebut berasal dari pendapatan konsolidasi sebesar US$ 2,7 miliar dan laba operasi sebesar US$ 389,9 juta. Untuk nilai EBITDA yang diperoleh adalah sebesar US$ 814,6 juta.
Daftar peringkat laba koleksi Lo Kheng Hong per September 2023 :
No | Nama Perusahaan | Pertumbuhan Laba (Year on Year) |
1. | PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) | 845,54% |
2. | PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) | 513% |
3. | PT Intiland Development Tbk (DILD) | 209% |
4. | PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) | 27,24% |
5. | PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) | 20% |
6. | PT ABM Investama Tbk (ABMM) | 8% |
7. | PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) | -36% |
8. | PT Global Mediacom Tbk (BMTR) | -42,1% |
9. | PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) | -97,14 |
Data diolah penulis. Sumber: Laporan Kinerja Perusahaan Kuartal III 2023