Waspadai Aksi Jual Beli Investor Asing, 3 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani mengatakan, ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan pada minggu ini. Yakni, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal tiga, perkembangan konflik antara Israel dan Palestina. Terakhir aliran dana asing.
Di tengah sentimen tersebut, ia merekomendasikan tiga saham untuk trading pada minggu ini hingga 10 November 2023. Rekomendasi tersebut yaitu buy on breakout PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dengan support di 2.800 dan resistance 3.500.
Indo Premier juga merekomendasikan buy pada saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) support di 780 dan resistance 900. Terakhir buy on pullback pada saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) support di 500 dan resistance 900 per lembar.
Terkait aliran dana asing, jelasnya, aksi jual beli investor asing ke pasar saham akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan indeks saham.
"Berdasarkan catatan, aksi beli investor asing jika kita lihat sejak awal tahun tinggal sekitar Rp 1 hingga Rp 2 triliun di pasar reguler dan jika kita lihat performa IHSG sejak awal tahun tercatat mengalami pelemahan sebesar 0,9%," kata Dimas dalam keterangan resmi, Selasa (7/11).
Ia menambahkan aksi jual beli investor asing sangat berpengaruh terhadap kinerja IHSG itu sendiri, contohnya dalam dua tahun terakhir pasar mengalami sideways. Di saat yang bersamaan, investor asing tidak melakukan aksi beli bersih yang signifikan sehingga membuat pasar saham cenderung stagnan. Asing mencatatkan jual sebesar Rp 17 triliun dalam satu tahun terakhir di pasar reguler.
Dimas memprediksi PDB Indonesia kuartal tiga berada di level 5,05% secara tahunan. Berdasarkan data historikal, pertumbuhan kuartal tiga biasanya lebih rendah dibandingkan kuartal dua, karena masyarakat mulai mengerem belanja.
"Salah satu data ekonomi yang mendukung adalah PMI Manufaktur September yang berada di level 52,3 yang menjadi level terendah dalam empat bulan sebelumnya. Kita tahu kalau konsumsi menyumbang sekitar 50-60% terhadap PDB Indonesia," kata Dimas.
Terkait perkembangan konflik Israel-Palestina, jelasnya, jika meningkat ke skala yang lebih besar dengan melibatkan banyak negara maka faktor ketidakpastian akan semakin meningkat. Hal ini dapat menjadi sentimen negatif untuk aset yang memiliki risiko tinggi seperti saham, sekaligus mendorong naiknya harga komoditas minyak mentah atau batubara.