Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam dan rumah potong ayam, PT Janu Putra Sejahtera Tbk dengan kode emiten AYAM akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan menawarkan 800 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, Janu Putra Sejahtera menetapkan nilai nominal Rp 25 dengan rentang harga penawaran Rp 100 sampai dengan Rp 110. Dari aksi korporasi ini, perseroan akan meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 88 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan oleh Janu Putra Sejahtera sebagai berikut:

  1. Pembelian tanah di Desa Ngawi, Yogyakarta senilai Rp 40,63 miliar.
  2. Pembelian tanah di Desa Tuksono, Yogyakarta dan pembangunan fasilitas hatchery baru senilai Rp 15,52 miliar.
  3. Pelunasan seluruh utang usaha kepada PT Janu Putra Abadi (JPA) selaku Entitas Asosiasi Perseroan sebanyak Rp 11,53 miliar.
  4. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Usai IPO, mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan seterusnya, perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih perseroan.

Sementara pada 2022 perseroan telah melakukan pembagian dividen saham berdasarkan pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan perseroan 28 Desember 2022 sebanyak Rp 55 miliar atau Rp 343.750 per saham. 

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022, laba neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp 12,46 miliar, mengalami penurunan 79,43% dibandingkan dengan laba neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp 60,58 miliar. Penurunan signifikan ini berkaitan dengan penurunan atas penghasilan lain-lain yang pada tahun 2021 terdapat keuntungan dari penjualan aset tetap sebesar Rp 52,14 miliar.

Sedangkan penjualan penjualan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 tercatat Rp 395,62 miliar. Penjualan tersebut menurun sebesar Rp 32,91 miliar atau 7,68% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 428,54 milair. Penurunan tersebut disebabkan fluktuasi harga jual ayam di pasaran yang masih belum stabil akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan akta pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah PT Janu Putra Sentosa dengan persentase 60%, lalu Edi Sisworo 40%.

Berikut jadwal sementara penawaran umum Janu Putra Sejahtera:

  • Masa penawaran awal: 10 – 16 November 2023
  • Tanggal efektif: 22 November 2023
  • Masa penawaran umum perdana saham: 24 – 28 November 2023
  • Tanggal penjatahan: 28 November 2023
  • Tanggal distribusi saham secara elektronik: 29 November 2023
  • Tanggal pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia: 30 November 2023
Reporter: Nur Hana Putri Nabila