Bursa Efek Indonesia mencabut suspensi saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mulai perdagangan Senin (13/11) ini.
“Suspensi perdagangan Saham BREN di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 13 November 2023,” tulis pengumuman BEI, Senin (13/11).
Namun, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) masih terpantau disuspensi BEI. Sampai saat ini, saham CUAN masih belum dapat diperdagangkan. Sebelumnya, BEI melakukan suspensi kepada saham BREN dan CUAN sebab suspensi ini dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
"Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CUAN dan BREN di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 10 November 2023 sampai pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis pengumuman BEI, Jumat (10/11).
Berdasarkan data perdagangan, sampai dengan pukul 10.55 WIB, harga saham BREN naik 0,48% ke level Rp 5.250 dari level harga terakhir perdagangan sebelum disuspensi Rp 5.225 per saham.
Pada awal perdagangan pasca suspensi, pergerakan saham BREN terpantau variatif. Saat dibuka, sahamnya sempat naik walaupun tidak lama kemudian mengalami penurunab. Merosotnya saham BREN hingga menyentuh level Rp 5.000 per saham sebagai level terendah.
Walaupun sempat merosot, saham BREN mampu naik hingga sempat menyentuh level Rp 5.500 per saham sebagai level tertinggi.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 52,4 juta dengan nilai transaksi Rp 275,3 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 20.462 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 702,38 triliun.
Nilai kapitalisasi pasar ini menjadi yang terbesar ketiga setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1.097 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 769,16 triliun. Hal ini menjadikannya sebagai emiten yang bergerak di bisnis energi baru terbarukan (EBT) dengan kapitalisasi pasar terbesar.